Kawula Muda, gak semua pasien Covid-19 harus dirawat di RS loh
Kawula Muda, tak bisa dipungkiri bahwa negara ini sedang mengalami kondisi darurat akibat pandemi Covid-19. Kabar rumah sakit penuh pun kembali menjadi makanan sehari-hari terutama untuk warga DKI Jakarta.
Pasalnya, melansir Ayo Bandung, Ketua Umum PB IDI, dr. Daeng M. Faqih, mengatakan bahwa hal ini terjadi akibat adanya varian Delta yang telah merajalela di Indonesia. Pertama kali ditemukan di India pada Desember 2020, varian Delta diketahui enam kali lebih cepat menular dibandingkan dengan varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Wuhan.
Selain itu, ia juga mengatakan dalam Webinar Panduan Isolasi Mandiri Lengkap untuk Keluarga pada Jumat (16/7/2021) bahwa varian Delta memberikan daya sakit yang lebih berat serta rawat inap dua kali lipat. Bahkan, dirinya menerima informasi bahwa dari 211 pasien Covid-19 yang dirawat di RS Persahabatan, 160 pasien di antaranya terkena Covid-19 varian Delta.
Langkah bahu membahu yang sangat diperlukan yaitu salah satunya dengan melakukan isolasi mandiri (isoman) untuk kamu pasien Covid-19 yang termasuk dalam Orang Tanpa Gejala (OTG) dan bergejala ringan, serta orang yang memiliki kontak erat dengan pasien Covid-19.
Kontak erat yang dimaksud antara lain tatap muka atau berpapasan dengan pasien Covid-19 atau orang bergejala, dengan radius 1 meter selama 15 menit, bersentuhan fisik, hingga merawat pasien tanpa APD standar.
Selain memberhentikan penularan Covid-19, tentunya upaya ini juga bisa membantu pasien Covid-19 bergejala parah untuk mendapatkan pertolongan pertamanya di RS.
Semoga dunia ini bisa segera pulih, ya, Kawula Muda.