Jangan asal kritik Kawula Muda...
Setelah ramai titik lokasi gedung DPR RI di Google Maps dinamai dengan nama berkonotasi olokan yang menyindir seperti "Gedung Korupsi", "Kandang Tikus", "Peternakan Tikus" sampai "Gedung Tikus Turu" pada Minggu malam (2/7/2023) lalu, anggota DPR RI Fraksi NasDem, Irma Suryani angkat bicara tentang kebebasan berpendapat.
Dilansir dari Detik, Irma Suryani menilai kebebasan di Indonesia menjadi salah kaprah, salah satu contohnya ketika nama gedung DPR RI diganti dengan nama-nama seperti di atas.
"Saya sebagai salah satu kapoksi di Badan Urusan Rumah Tangga DPR RI tentu sedih mendapati fakta bahwa kebebasan berpendapat di Indonesia menjadi salah kaprah, kebebasan berpendapat tetap harus menafikan etika, moral dan kepantasan dalam bertutur kata," kata Irma kepada wartawan, dikutip dari Detik, Selasa (4/7/2023).
Menurut Irma, anggota legislator bukan anti kritik, tetapi kata-kata yang tercantum dalam Google Maps tak pantas digunakan untuk kritik.
"Saya tidak alergi dengan kritik, karena saya sendiri bagian dari anggota DPR yang selalu melakukan kritisi kepada pemerintah yang programnya negative impact terhadap kondisi sosial ekonomi rakyat. Namun kata-kata dan kalimat atau narasinya sebaiknya tidak kebun binatang, atau kotoran," ujarnya.
Di samping itu, Irma mengaku masih banyak yang harus diperbaiki oleh DPR RI terkait kinerja dan hal lain termasuk kendurnya pengawasan disiplin dari partai politik terhadap legislatornya di DPR.
"Saya pribadi juga sadar masih banyak yang harus diperbaiki oleh DPR RI, terkait kinerja dan lain-lain, tapi jangan juga menafikan kinerja baik sebagian besar lainnya yang sudah bekerja baik dan luar biasa dalam menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat," akunya.
"Kondisi buruknya image DPR tidak lepas dari kendurnya disiplin partai politik terhadap perilaku anggotanya di DPR," imbuhnya.
Dari pantauan tim Prambors, per hari Senin (3/7/2023) siang, nama titik lokasi Gedung DPR RI sudah kembali seperti semula dengan nama Gedung DPR/MPR RI.
Pihak Google juga menyatakan bahwa mereka selalu mengambil tindakan dengan cepat setiap terlihat adanya kegiatan yang mencurigakan dalam platform peta elektroniknya tersebut.
"Kami menyadari situasinya dan meninjau masalah ini dan akan mengambil tindakan yang tepat. Sistem otomatis dan operator terlatih kami bekerja sepanjang waktu untuk memantau perilaku mencurigakan di Maps, termasuk kesalahan pengeditan tempat," ujar Perwakilan Google dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (4/7/2023).
Titik lokasi gedung DPR RI di Google Maps dengan nama-nama tersebut viral di sosial media setelah akun Twitter @recehtapisayang mengunggah tangkapan layar lokasi gedung DPR/MPR RI yang menunjukkan kompleks legislator tersebut dinamai dengan nama-nama aneh.
Lokasi di Google sendiri diketahui memang bisa dinamai oleh siapapun dan bisa diedit tag lokasi, namun tetap dengan tinjauan oleh pihak dari Google apakah lokasi tersebut bisa diganti informasi nama/tag-nya atau tidak.