Kawula Muda, yang menjalankan boleh langsung simak saja nih!
Rebo Wekasan adalah sebuah tradisi yang dilaksanakan setiap hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam penanggalan Hijriah. Rebo Wekasan juga dikenal dengan nama lain seperti Rebo Pungkasan, Arba Mustakmir, ataupun Arba Musta’mir.
Biasanya, bulan Safar identik dengan cuaca yang tidak menentu atau bisa dibilang dalam musim pancaroba. Karena demikian, keinginan melaksanakan tradisi Rebo Wekasan meningkat untuk terhindar dari musibah atau bala.
Untuk 2021 ini, Rebo Wekasan akan jatuh pada hari Rabu (06/10/2021), tepatnya pada 29 Safar 1443 H. Bagi umat muslim yang ingin terhindar dari bala, dapat melaksanakan ibadah salat li daf'il bala'.
Pelaksanaannya sendiri bisa dilakukan setelah salat magrib hingga pagi hari Rabu terakhir di bulan Safar. Tata cara salat tolak bala adalah sebagai berikut:
1. Membaca niat
نَوَيْتُ صَلاَةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ
Nawaitu sholatal khaajati lidaf'il bala’
Artinya: Saya salat sunah untuk tolak bala dua rakaat karna Allah Ta'ala.
2. Takbirotul Ihram
3. Setiap rakaat setelah membaca Al Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat pendek berikut:
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ
innā a'ṭainākal-kauṡar
Artinya: Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
fa ṣalli lirabbika wan-ḥar
Artinya: Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
inna syāni`aka huwal-abtar
Artinya: Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
qul huwallāhu aḥad
Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
allāhuṣ-ṣamad
Artinya: Allah tempat meminta segala sesuatu,
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
lam yalid wa lam yụlad
Artinya: Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan,
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Artinya: dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ
qul a'ụżu birabbil-falaq
Artinya: Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ
min syarri mā khalaq
Artinya: dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ
wa min syarri gāsiqin iżā waqab
Artinya: dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ
wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad
Artinya: dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
Artinya: dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ
qul a'ụżu birabbin-nās
Artinya: Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
مَلِكِ النَّاسِۙ
malikin-nās
Artinya: raja manusia,
اِلٰهِ النَّاسِ
ilāhin-nās
Artinya: sembahan manusia,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ
min syarril-waswāsil-khannās
Artinya: dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ
allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās
Artinya: yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ
minal-jinnati wan-nās
Artinya: dari (golongan) jin dan manusia."
4. Rukuk (membaca tasbih rukuk tiga kali)
5. I'tidal (membaca doa I'tidal)
6. Duduk di antara dua sujud (membaca doa di antara dua sujud)
7. Sujud kedua
8. Bangun dan melanjutkan rakaat kedua dengan urutan yang sama seperti di atas
9. Tasyahud awal
10. Bangun dan melanjutkan rakaatn ketiga dan keempat dengan urutan yang sama
11. Tasyahud akhir
12. Salam
Setelah salat, jangan lupa untuk mengucapkan doa untuk memohon ampun serta meminta perlindungan kepada Allah SWT.
ﺍَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﺍﻟله ﺍﻟْﻌَﻈِﻴﻢْ ﺍَﻟَّّﺬِﻱْ ﻟَﺎﺇِﻟَﻪَ ﺇﻻَّ ﻫُﻮَﺍﻟْﺤَﻰُّ ﺍﻟْﻘَﻴُّﻮﻡُ ﻭَﺍَﺗُﻮﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺗَﻮْﺑَﺔَ ﻋَﺒْﺪٍ ﻇَﺎﻟِﻢٍ ﻵﻳَﻤْﻠِﻚُ ﻟِﻨَﻔْﺴِﻪِ ﺿَﺮًّﺍ ﻭﻵﻧَﻔْﻌًﺎﻭَﻵﻡﺎًﺗْﻭَ ﻭﻵﺣَﻴَﺎﺗًﺎ ﻭَﻵﻧُﺸُﻮﺭًﺍ
Ataghfirullaahal'adhiim al-ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi taubata'abdi zhaalimin laa yamliku linafsihi dharran wa laa naf'an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuran
Artinya: Saya memohon ampun kepada Allah yang maha agung. Saya mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Tuhan yang hidup terus dan berdiri dengan sendiri-Nya. Saya mohon tobat selaku seorang hamba yang banyak berbuat dosa, yang tidak mempunyai daya upaya apa-apa untuk berbuat mudharat atau manfaat untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.
Kemudian, bisa dilanjutkan dengan pembacaan sayyidul istighfar.
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allaahumma antaa rabbi laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa anaa 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tuu a'udzubika min syarrimaa shana'tu abuu'u laka bi ni'matika 'alayya wa abuu'u bi dzanbi faghfir lii fainnahu laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta
Artinya: "Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang haq kecuali Engkau, Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku di atas ikatan janji-Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali engkau."