Kawula Muda, kita semua pasti sedih dan kehilangan atas meninggalnya seniman Indonesia, Didi Kempot.
Musisi campursari Didi Kempot mengembuskan napas terakhir pada 5 Mei 2020. Pemilik julukan The Godfather of Broken Heart ini benar-benar membuat patah hati para penggemarnya.
Terlahir dengan nama Dionisius Prasetyo pada 21 Desember 1966 di Surakarta, adik dari pelawak anggota Grup Srimulat (almarhum) Mamiek Prakoso ini memulai karier sebagai musisi jalanan pada 1984 di kota Solo.
Nama panggung Didi Kempot merupakan singkatan dari Kelompok Pengamen Trotoar, grup musik asal Surakarta yang hijrah ke Jakarta pada 1987 hingga 1989. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya ia berhasil menarik perhatian label Musica Studio’s untuk menggarap albumnya.
Tahun 1993, Didi Kempot mulai tampil di panggung luar negeri, di antaranya di Suriname, Amerika Selatan, kemudian Eropa.
Ia bahkan sempat rekaman lagu Layang Kangen di Rotterdam, Belanda, pada 1996. Setelah itu, pada 1999, Didi Kempot mengeluarkan salah satu lagunya yang paling legendaris hingga kini, yaitu Stasiun Balapan.
Hingga kini, Didi Kempot telah menulis sekitar 700 lagu, baik yang dipublikasi maupun tidak. Lagu-lagunya kebanyakan menggunakan Bahasa Jawa dan bertemakan patah hati. Setidaknya ada 23 album yang pernah ia keluarkan, dengan lagu-lagu andalan termasuk di dalamnya, seperti Sewu Kutha, Stasiun Balapan, hingga Suket Teki.
Lagu-lagunya banyak berkisah tentang kesedihan, cinta, dan patah hati. Oleh karena itu Didi Kempot kerap dijuluki The Godfather of Broken Heart, Bapak Loro Ati Nasional, dan Bapak Patah Hati Indonesia oleh para penggemarnya.
Sementara itu, Didi Kempot menyebut para penggemarnya dengan Sadboys dan Sadgirls yang tergabung dalam “Sobat Ambyar”. Atas karya-karyanya, berbagai penghargaan diraihnya, dan berikut di antaranya.
- Penyanyi Terbaik, Anugerah Musik Indonesia 2001
- Lagu Dangdut Etnik Terbaik, Anugerah Dangdut TPI, 2002
- Karya Produksi Tradisional Terbaik, Anugerah Musik Indonesia, 2003
- Karya Produksi Lagu Berbahasa Indonesia Terbaik, Anugerah Musik Indonesia 2010
- Solo, Duo/Grup Dangdut Berbahasa Daerah, Anugerah Musik Award, 2013
- Penghargaan Khusus Maestro Campursari, Indonesia Dangdut Award, 2019.
Selamat jalan maestro. Selamat jalan Mas Didi Kempot. Karya-karyamu akan selalu abadi di hati kami.