Hai Kawula Muda, apa harus pindah dulu ke Antartika biar enggak terpapar Covid-19?
Sejak pertama kali mewabah pada Desember 2019 hingga saat ini, setidaknya 188 negara di dunia telah terinfeksi virus Corona atau SARS-CoV-2 atau Covid-19.
Mudahnya penularan, antara lain melalui orang ke orang dan aerosol yang sudah terpapar virus kemudian terhirup, menjadikan nyaris tak ada negara atau wilayah di dunia yang terbebas dari Covid-19.
Namun demikian, menurut laporan terbaru dari Aljazeera, Senin (14/9/2020), hingga kini, Antartika menjadi satu-satunya benua yang tak terkonfirmasi kasus Covid-19.
Antartika tak memiliki penduduk asli, alias yang tinggal di sana adalah para pendatang dan umumnya berprofesi sebagai ilmuwan atau peneliti. Mereka berjumlah 4.000 orang untuk melakukan berbagai penelitian.
Hanya sejumlah kecil orang yang diizinkan ke luar dan masuk Antartika, bisa jadi yang membuat Covid-19 tak ditemukan di tempat ini.
Selain Antartika, ternyata terdapat 12 negara di dunia yang masih tercatat nihil kasus Covid-19 hingga laporan tersebut diberitakan.
Berikut ini negara-negara yang nihil Covid-19 tersebut.
1. Kiribati
Kiribati merupakan sebuah negara keupalauan di Samudera Pasifik yang terdiri dari atol atau kumpulan terumbu karang yang berbentuk melingkar.
Salah satu atol yang terkenal adalah Kiribati dengan Pulau Banaba. Selain menjadi wilayah yang pertama kali tahun baru, pulau ini adalah tempat pertama di bumi yang merasakan sinar matahari.
Negara yang setiap bulan Maret ada sebuah festival Hari Yap, di mana masyarakat di sana akan melakukan parade sambil menari dan mengenakan baju festival tersebut, hingga kini nihil kasus Covid-19.
2. Nauru
Nauru merupakan sebuah negara pulau kecil yang terletak di Samudra Pasifik. Negara ini hanya memiliki luas 21 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 10.000 orang. Hingga saat ini, Nauru juga belum melaporkan adanya kasus Covid-19 atau boleh dibilang nihil.
3. Kepulauan Marshall
Selain Kiribati dan Nauru, kepulauan Marshall juga menjadi negara yang belum melaporkan adanya kasus Covid-19. Kepulauan Marshall terletak di Samudera Pasifik bagian barat, berbatasan dengan Nauru dan Kiribati di sebelah selatan.
4. Mikronesia
Mikronesia juga masuk dalam negara yang nihil kasus Covid-19 hingga saat ini. Mikronesia terletak berdekatan dengan Nauru, Kiribati, dan Kepulauan Marshal di Samudera Pasifik.
5. Palau
Masih di Samudera Pasifik, negara Palau juga nihil kasus Covid-19. Letaknya tak jauh dari Provinsi Papua Barat dan Maluku Utara, serta Filipina.
HIngga saat ini, negara yang terkenal dengan tujuan wisata Danau Ubur-ubur ini belum melaporkan adanya kasus Covid-19.
6. Samoa
Samoa merupakan negara kepulauan di Samudera Pasifik yang terdiri dari dua pulau utama dan tujuh pulau kecil.
Letaknya di pertengahan antara Selandia Baru dan Hawaii. Negara dengan wilayah terkecil di dunia ini belum melaporkan adanya warga mereka yang terinfeksi Covid-19.
7. Kepulauan Solomon
Terletak di Samudera Pasifik dan bagian timur berbatasan dengan Papua Nugini, Kepulauan Solomon juga masih bebas dari virus corona.
9. Tonga
Tonga merupakan negara yang tidak berdaulat Polinesia yang berbentuk negara kepulauan yang terdidi dari 177 pulau dengan luas 750 kilometer persegi.
Tonga terletak di Samudera Pasifik di Bagian Selatan dan nihil kasus Covid-19.
9. Turkmenistan
Turkmenistan juga belum melaporkan adanya kasus terinfeki Covid-19 pada warganya. Negara ini melakukan pencegahan dengan membatasi perjalanan, pembersihan massal, dan kampanye saran mengatasi Covid-19 pada warganya.
10. Tuvalu
Sebuah negara kecil di Samudera Pasifik bernama Tuvalu juga termasuk negara yang nihil kasus Covid-19. Sama seperti Kiribia, Nauru, dan Samoa, negara ini belum melaporkan adanya warga yang terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19.
11. Vanuatu
Vanuatu merupakan salah satu negara yang berada di area Pasifik Selatan yang dilaporkan selamat dari Covid-19. Kabarnya, negara ini melakukan penguncian (lockdown) demi mencegah penyebaran Covid-19.
12. Korea Utara
Sejak awal pandemi, negara Korea Utara cukup ramai diberitakan karena mengklaim tidak ada kasus Covid-19 di sana.
Demi mempertahankan rekornya dalam membendung penyebaran Covid-19, pada 11 September 2020, pihak berwenang Korea Utara di bawah komando pimpinan negara Kim Jonng Un, mengeluarkan kebijakan ekstrem yang mengeksekusi siapa pun yang berupaya masuk ke perbatasan Korut.
Namun demikian, banyak pihak meragukan tentang tak adanya kasus Covid-19 di negara ini.
Salah satu yang meragukan hal tersebut adalah seorang asisten profesor di Johns Hopkins University di Amerika Serikat, seperti dikutip dari ABC News pada awal Mei 2020.
Keraguan dan kecurigaan itu diperkuat dengan kedekatan Korut dengan China dan cepatnya virus menyebar. Sehingga besar kemungkinan telah ada kasus Covid-19 di Korea Utara.