Kira-kira ngapain dulu ya sambil nunggu tahun 2030?
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada sekitar 9,9 juta Gen Z yang nganggur di tahun 2023 lalu, Kawula Muda.
Menanggapi hal tersebut, Suharso Monoarfa selaku Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menyampaikan bahwa penerapan ekonomi biru atau blue economy bisa menjadi solusi, karena mampu menciptakan 12 juta lapangan kerja baru pada 2030.
“Mereka (masyarakat) mendapat manfaat besar dari blue economy. Kami memahami bahwa blue economy tidak hanya diukur dari segi output ekonomi, tetapi juga dari segi manfaat sosial dan lingkungan seperti meningkatkan ketahanan pangan, menyediakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan, melestarikan biodiversity kelautan,” kata Suharso dikutip dari ANTARA, Kamis (23/5/2024).
Lebih lanjut, Suharso menjelaskan akan ada beberapa industri yang diprediksi akan banyak membuka lapangan kerja, sepertin industri perikanan, industri berbasis kelautan, industri perdagangan, transportasi dan logistik, serta industri pariwisata.
Selain itu, rencana ekonomi tersebut juga dapat melahirkan beberapa industri baru seperti industri energi baru terbarukan (EBT), bioteknologi dan bioekonomi, hingga riset dan pendidikan.
Selain itu, rencana ekonomi tersebut disebut juga dapat melahirkan beberapa industri baru seperti industri energi baru terbarukan (EBT), bioteknologi dan bioekonomi, hingga riset dan pendidikan.
Sementara itu, tingginya angka pengangguran cukup menjadi perhatian masyarakat Indonesia akhir-akhir ini, Kawula Muda.
Survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) bahkan menyebutkan bahwa mencari pekerjaan akan semakin sulit selama 6 bulan kedepan.
Dalam survei Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan kerja dari Bank Indonesia yang dilakukan pada Desember 2023, ekspektasi atas ketersediaan lapangan kerja dalam waktu 6 bulan ke depan mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil survei tersebut, keyakinan masyarakat untuk dapat kerja dalam 6 bulan ke depan turun menjadi 129,9 dari 131,4 pada November 2023. Kendati demikian, angka ini masih berada dalam kategori optimis, Kawula Muda.