Selamat ulang tahun untuk kota Jakarta!
Tanggal 22 Juni ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Jakarta sejak tahun 1956. Tahukah Kawula Muda, sebelum dinamakan sebagai kota Jakarta serta menjadi ibu kota seperti sekarang, kota Jakarta sudah mengalami banyak pergantian nama, loh.
Bermula dari nama Sunda Kelapa sekitar abad 5 Masehi saat masa kekuasaan Kerajaan Sunda yang berada di muara Sungai Ciliwung. Sunda Kelapa dikenal sebagai salah satu dari pelabuhan kerajaan yang didatangi kapal-kapal pedagang dari India, Cina, Arab, sampai Eropa. Para pedagang melakukan transaksi barang seperti kopi, sutra, porselen, dan lain-lain yang akan ditukar dengan rempah-rempah.
Wilayah Sunda Kelapa mengalami perubahan nama menjadi Jayakarta, setelah bangsa Portugis memasuki wilayah Malaka dan mengakui Sunda Kelapa sebagai bagian dari jajahannya. Kemudian Fatahillah dari Kesultanan Demak datang untuk mengusir Portugis dari wilayah Sunda Kelapa dan memutuskan mengganti nama Sunda Kelapa menjadi kota Jayakarta pada 22 Juni 1527. Fatahillah memilih nama Jayakarta yang juga memiliki arti kemenangan.
Kemudian pada 1619 tepatnya tanggal 30 Mei, Jan Pieterszoon Coen yang membawahi VOC datang menduduki wilayah Jayakarta. Pasukan Belanda berhasil menguasai Jayakarta dan melakukan pembangunan kota baru yang dinamakan Batavia. Batavia sendiri diambil dari nama nenek moyang bangsa Belanda yaitu Batavieren. Kota Batavia pun menjadi berkembang menjadi kota besar dengan memanfaatkan tenaga kerja paksa dari daerah lain. Nama Batavia juga menjadi nama yang terpakai lama sampai tahun 1942.
Walaupun hanya dipakai selama tiga tahun, wilayah Batavia mengalami perubahan nama menjadi Jakarta Tokubetsu Shi. Bermula dari Jepang yang memasuki wilayah Batavia dan ingin menghancurkan semua yang didirikan Belanda. Jepang dengan propagandanya memilih nama ini yang memiliki arti ‘jauhkan perbedaan’ dalam bahasa Jepang. Pergantian nama ini juga bertepatan dengan perayaan Hari Perang Asia Timur pada 8 Desember 1942.
Setelah Jepang kalah dari sekutu dan Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 1945, wilayah Jakarta Tokubetsu Shi menjadi Jakarta serta menjadi ibu kota dari Republik Indonesia. Perubahan ini dimulai sejak 30 Desember 1949 yang ditegaskan oleh Menteri Penerangan Republik Indonesia Serikat saat itu, Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu. Pemilihan tanggal 22 Juni sebagai Hari Jadi Kota Jakarta didasari dengan peristiwa Fatahillah yang berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa. Kemudian pada tahun 1961, status wilayah Jakarta menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) dan dipakai hingga masa sekarang.