Hai Kawula Muda, sambil nunggu giliran vaksin, jangan lupa terus taati prokes ya!
Kontroversi vaksin AstraZeneca/Oxford buatan Inggris sepertinya kian bergulir. Dilaporkan, sedikitnya 22 kasus penggumpalan darah dan emboli paru-paru di antara tiga juta orang yang sudah mendapat vaksin AstraZeneca hingga 9 Maret 2021.
Bahkan dilaporkan juga ada 1 kasus kematian, walau belum dikonfirmasi apakah akibat langsung dari vaksinasi.
Imbas dari laporan tersebut, sejumlah negara memutuskan untuk menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca.
Pihak AstraZeneca bersikeras membantah dengan mengatakan bahwa keamanan vaksinnya telah dipelajari secara ekstensif dalam uji coba pada manusia dan tidak ada kejadian merugikan serius yang dikonfirmasi.
Begitu pula dengan WHO yang mengatakan bahwa AstraZeneca aman dan tidak ada alasan untuk tak memakainya sebagai vaksin Covid-19.
Berikut daftar negara yang menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca.
Dikutip dari CNN, Kamis (11/3/2021), Denmark mengumumkan penangguhan vaksinasi AstraZeneca selama dua minggu menyusul laporan pembekuan darah di negara itu.
Menteri Kesehatan Magnus Heunicke menjelaskan, jeda itu merupakan tindakan pencegahan dan belum dimungkinkan untuk menarik kesimpulan.
“Kami bertindak lebih awal, itu perlu diselidiki secara menyeluluruh,” kata Magnus dalam unggahan Twitter.
Asisten direktur kesehatan di Islandia Kjartan Njalsson, mengatakan bahwa pihaknya juga ikut menangguhkan penggunaan vaksin Astra Zeneca, meski tidak ada laporan kasus yang sama.
Menurut dia, Islandia masih menunggu saran dari European Medicines Agency (EMA).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia (FHI) Geir Bukholm mengatakan, penangguhan di negaranya merupakan bentuk kehati-hatian. Namun, FHI tidak menyebutkan berapa lama penangguhan tersebut akan berlangsung.
Ia juga mencatat, ada kasus pembekuan darah yang dilaporkan tak lama setelah menerima vaksinasi Covid-19 di Norwegia. Terutama pada orang tua yang memiliki penyakit mendasar lainnya.
Mengikuti jejak negara Eropa, Thailand juga menunda penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca yang semula dijadwalkan mulai pada Jumat (12/3/2021).
Dalam konferensi pers kementerian kesehatan, Dekan Fakultas Kedokteran di Rumah Siriraj Prasit Watanapa mengonfirmasi penundaan itu setelah adanya penangguhan di Denmark, Norwegia, dan Islandia.
“AstraZeneca masih merupakan vaksin yang bagus tetapi dengan apa yang telah terjadi, Kementerian Kesehatan berdasarkan nasihat ini ingin menunda penggunaan vaksin AstraZeneca untuk sementara,” kata Sekretaris Kementrian Kesehatan Umum Kiattiphum Wongjit, Jumat (12/3/2021).
Strategi vaksinasi Thailand secara keseluruhan sangat bergantung pada suntikan AstraZeneca yang akan diproduksi secara lokal oleh perusahaan milik Raja Thailand dengan 61 juta dosis.
Selain negara-negara tadi, beberapa negara yang ikut menangguhkan AstraZeneca adalah Spanyol, Austria, Estonia, Luxemburg, dan Latvia.
Meski demikian, sejumlah negara masih tetap memilih untuk melanjutkan vaksinasi dengan menggunakan AstraZeneca. Belanda, misalnya, mereka tak memiliki landasan untuk berhenti menggunakan vaksin tersebut.
“Para ahli kami mengatakan tidak ada alasan untuk khawatir, kami hanya dapat melanjutan vaksinasi,” kata Menteri Kesehatan Hugo de Jonge.
Selain Belanda, Kanada, Australia, Filipina, dan Korea Selatan juga mengatakan akan melanjutkan vaksinasi dengan AstraZeneca.