Satgas Nyatakan Keberhasilan Penanganan Covid-19 Tidak Dijamin Bertahan Tanpa Disiplin Prokes

Jangan lupakan protokol kesehatan ya, Kawula Muda!

Wiku Adisasmito mengharapkan kerja sama dari sluruh masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Wed, 22 Sep 2021

Indonesia meraih prestasi sebagai salah satu negara terbaik dalam hal penanganan Covid-19. Namun, bukan berarti masyarakat jadi bisa melalaikan protokol kesehatan (prokes)

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta seluruh pihak tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan sekalipun situasi pandemi di Indonesia saat ini telah mengalami penurunan angka kasus. 

Wiku kembali mengingatkan masyarakat bahwa kasus Covid-19 bisa melonjak lagi jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan.

"Tidak ada jaminan bahwa keberhasilan penanganan Covid-19 saat ini akan bertahan seterusnya jika tidak diimbangi dengan upaya perbaikan yang konsisten dan terus-menerus," kata Wiku dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (21/9).

Wiku menyatakan kasus Covid-19 di Indonesia sudah turun hingga 1 persen. Suatu pencapaian yang besar jika dilihat pada Juli lalu kasus harian mencapai 56 ribu dalam sehari. Penurunan kasus ini juga diikuti peningkatan angka kesembuhan yang mencapai 95 persen di Indonesia.

Namun, tidak menutup kemungkinan dapat terjadi lonjakan seperti yang dialami oleh beberapa negara yaitu Australia dan Selandia Baru.

Pada 24 Mei lalu, Australia sempat mencatatkan kasus aktif 0,26 persen. Namun, kasus Covid-19 di negara tersebut kembali meningkat dan pada 9 September mencapai 30.000 kasus aktif.

Hal serupa juga terjadi di Selandia Baru. Pada 1 Juni kasus aktif di negara tersebut sempat mencapai 0,6 persen, namun kembali naik pada awal September.

Pemerintah pun berjanji ke depan akan terus meningkatkan upaya testing, tracing, dan treatment, bersamaan dengan perluasan vaksinasi.

"Seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia pemerintah terus berkomitmen meningkatkan jumlah testing di Indonesia agar semakin banyak kasus yang dapat dideteksi," tambah Wiku.

  • EDITORIAL TEAM:

Berita Lainnya