Sandiaga Uno Ajak Warga Jakarta Untuk Healing Keluar Jakarta: Kualitas Udara Jakarta Buruk

Jadi, akan healing akhir pekan kemana nih, Kawula Muda?

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, saat Weekly Brief with Sandiaga Uno (WBSU), Jakarta, Senin (24/6/2024). (Tirto.id/Faesal Mubarok)
Mon, 01 Jul 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Mengajak warga Jakarta untuk healing keluar Jakarta ketika masa libur tiba, Kawula Muda.

Saran tersebut diucapkan Sandiaga lantaran kualitas udara di Jakarta menduduki peringat kedua terburuk.

“Saya mendorong mencari destinasi-destinasi yang ada di sekitar Jakarta yang air quality-nya masih baik. Banyak di Kabupaten Bogor, juga di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat itu air quality-nya masih bagus,” katanya, dikutip dari Antara pada Kamis (1/7/2024)

Menurut Sandiaga, berwisata ke daerah yang kualitas udaranya lebih baik akan berdampak positif bagi paru-paru masyarakat

“Jadi, kita bisa healing sembari bersihkan juga paru-paru kita dengan menghirup udara yang segar,” ujar Sandiaga.

Kualitas udara di Jakarta masih masuk ke dalam kualitas buruk, hal ini berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQAir, Jakarta masih menduduki peringkat ketiga dengan kualitas udara yang buruk di dunia, dalam angka 151.

Hal ini menandakan bahwa udara Jakarta tidak sehat bagi beberapa orang yang sensitif yang dapat merugikan makhluk hidup lain.

Masyarakat disarankan untuk mengenakan masker saat berada di luar ruangan, dan menutup jendela agar menghindari udara kotor yang masuk dan terhirup.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno seusai peluncuran Wonderspace di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Sabtu, 1 Juni 2024. (Beritasatu.com)

Pada awal 2024 lalu, Presiden Indonesia, Jokowi, juga sempat menyinggung kualitas udara yang terdapat di kota Jakarta, ia menilai kualitas udara di Jakarta jauh di bawah IKN, Kalimantan Timur.

"Tadi pagi, saya membandingkan indeks kualitas udara di Jakarta, Singapura, Melbourne, Paris, dan di Nusantara," ucapnya.

Jokowi menyebut kualitas udara di Jakarta mencapai angka 176, jauh dari standar udara yang baik. 

"Di  Jakarta jauh sekali dari standar itu.Saya kira bukan hanya di Jakarta, tetapi juga di Bodetabek," ujarnya.

Sementara, indeks kualitas udara Melbourne dan Paris berada di angka 38 dari standar udara yang baik pada rentang 0-50. Sedangkan, indikator kualitas udara Singapura berada di angka 44.

IqAir melaporkan kualitas udara Jakarta pada Kamis, 1 Juli 2024 berada di 152 dengan predikat “Tidak Sehat”

Sementara pada hari Jumat- Minggu, tepatnya pada 28 hingga 30 Juni kualitas udara di Indonesia tergolong “Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif” Dengan point 115 pada hari Jumat, 101 pada hari Sabtu, dan 114 pada hari Minggu.

Berita Lainnya