Jokowi sudah ditangani oleh dokter
Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) sebut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat ini tengah mengalami sakit batuk-batuk selama empat pekan hasil dari kualitas udara yang buruk di Jakarta.
Diketahui, beberapa pekan ini para penduduk Jakarta juga mengeluhkan sakit yang sama seperti batuk-batuk, gangguan pernapasan, demam, dan sebagainya. Selain itu, dikabarkan ada 100 ribu dari 11 juta penduduk Jakarta yang menderita infeksi gangguan pernapasan per bulannya akibat peralihan cuaca.
Dilansir dari CNN Indonesia, Sandiaga Uno mengungkapkan, saat ini Jokowi juga tengah menderita penyakit yang sama yaitu batuk-batuk dan juga telah melakukan pengecekan kesehatan ke dokter. Diketahui, menurut dokter dari apa yang dialami Jokowi itu juga ada pengaruh dari udara Jakarta.
“Presiden sendiri sudah batuk katanya sudah hampir empat minggu, beliau belum pernah merasakan seperti ini dan kemungkinan, dokter menyampaikan, ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk,” tutur Sandiaga Uno.
Dilansir dari CNBC Indonesia, para calon peserta sport tourism atau wisata berbasis olahraga ikut menyoroti kualitas udara yang buruk di Jakarta. Hal in berdampak cukup besar bagi sektor wisata.
“Jika tidak ditangani dengan baik, ini akan berdampak buruk terhadap reputasi maupun penyelenggaraan event tersebut, dan akhirnya berdampak pada penurunan minat berwisata khususnya wilayah Jakarta,” ucap Sandi.
Sandi pun mendukung adanya langkah cepat dari pemerintah dalam menanggapi memburuknya kualitas udara di Jakarta dan ia merasa harus ada aksi cepat untuk mengintervensi hal ini.
“Langkah tegas pemerintah untuk secara cepat melakukan pembatasan-pembatasan polusi, baik dari aspek transportasi maupun industri ini, tentu harus kita dukung agar juga kesehatan masyarakat semakin baik,” ungkapnya.
Dilansir dari Setkab, Jokowi pun juga telah menggelar Rapat terbatas (Ratas) di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (14/08/2023) dalam pembahasan upaya penurunan tingkat polusi udara di Jabodetabek beberapa pekan hingga saat ini. Jokowi pun juga menginginkan adanya langkah jangka pendek, menengah, dan panjang untuk mengatasi polusi udara Jakarta.
"Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office, work from home,” ucap Jokowi.