Kalau dilihat penurunan uangnya besar juga ya, Kawula Muda.
Pada Jumat (17/6/2022), rupiah berada di level Rp14.824 per dolar AS. Mata uang garuda melemah 51,5 poin atau 0,35 persen dari sebelumnya.
Berdasarkan data statistik pergerakan rupiah sejak awal 2022 hingga hari ini memang telah tertekan ke paling dalam atau disebut depresiasi. Namun terdapat beberapa mata uang negara Asia lainnya yang terpantau menurun.
Di antaranya Yen Jepang melemah 0,73 persen, dolar Singapura kurang 0,12 persen, won Korea Selatan melemah 0,24 persen dan baht Thailand kurang 0,29 persen. Sedangkan, peso Filipina menguat tipis 0,01 persen, yua China menguang 0,16 persen dan ringgit Malaysia menguat 0,18 persen
Kemudian, hanya dolar Hong Kong yang stagnan (tetap) dari dolar AS. Sementara itu, mata uang utama negara maju kompak berada di zona merah. Terpantau euro Eropa kurang 0,10 persen, pound sterling Inggris kurang 0,21 persen, rubel Rusia kurang 0,07 persen.
Analis DCFX Lukman Leong melihat rupiah hari ini akan melanjutkan pelemahan. Hal ini disebabkan oleh sentimen negatif dalam negeri yakni kenaikan Covid-19 yang kembali tembus di atas 1.000 kasus harian.
“Rupiah tertekan oleh penguatan dolar AS dan kasus covid yang semakin menanjak,” katanya dilansir dari CNN Indonesia.
Lukman memperkirakan hari ini rupiah berada di kisaran Rp14.650-14.850 per dolar AS.