Katanya warga yang mau lewat dikenakan tarif Rp 5.000, nih.
Kawula Muda, masih ingat tidak dengan rumah Abah Jajang yang viral akan pemandangannya yang indah? Kini, rumah tersebut masih dalam perbincangan dari warga sekitar sampai warganet di sosial media.
Rumah yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini dijuluki rumah surga yang membuat warga kesal karena harus membayar tiket saat hendak melintas di jalan desa. Padahal, mereka bukan berniat untuk menuju ke rumah Abang Jajang.
Melansir dari Detik, Selasa (16/05/2023), curhatan kekesalan itu diunggah di Facebook oleh akun yang bernama Om Brewok. Dalam unggahan itu, Om Brewok dan rombongannya ingin pergi memancing dari Bandung ke Cianjur dan harus melewati desa rumah Abah Jajang.
Akan tetapi, Om Brewok tiba-tiba diberhentikan oleh beberapa pemuda saat masuk ke gapura desa. Pemuda itu meminta rombongan untuk membayar tiket wisata ke rumah Abah.
"Kan kita niat nya lewat aja kenapa harus beli tiket? dan terus saya lewat sana sering, kenapa nunggu viral dl terus harus bayar biar bisa lewat. Kecuali kalau saya beli tiket,karna saya dan temen-teman poto di rumah mbah jajang untuk menjaga lingkungan mbah jajang atau parkir disekitar sana ga jadi masalah, ini cuman lewat doang kena pajak 5rb," tulis akun Om Brewok.
Salah satu anak Abah Jajang, Endang Supyandi, menuturkan, membeludaknya pengunjung ke rumah Abah Jajang mendorong warga desa berinisiatif untuk memberlakukan tiket masuk.
Harga tiket masuk yang dipatok sebesar Rp 5.000 per orang, yang hasilnya digunakan untuk membantu keluarga Abah Jajang dan memberdayakan masyarakat setempat.
"Sebelumnya enggak ada tiket ke rumah Abah. Ada pertiketan itu setelah Lebaran kemarin, Rp 5.000-an (per orang)," kata Endang, seperti pada laman Kompas.
Sekretaris Desa Karangjaya, Sutisna, menuturkan pendapatan dari tiket masuk dibagi untuk beberapa pihak, mulai dari pengelola, Abah Jajang, pemasukan desa, Karang Taruna hingga uang kebersihan.
Abah Jajang sendiri diketahui hanya mendapat bagian 10 persen dari tiket, yang berarti Abah Jajang mendapat Rp 500 dari satu tiket yang dijual.
"Untuk Abah Jajang 10 persen dari penghasilan tiket. Selebihnya dibagi empat untuk desa hingga pengelola," katanya.
Terkait unggahan yang viral oleh Om Brewok, Sutisna membantah jika tiket masuk diberlakukan untuk siapapun yang melintas di jalan desa. Tiket hanya berlaku bagi wisatawan yang berkunjung ke rumah Abah Jajang.
"Memang tiketnya itu diberlakukan di dua akses masuk jalan desa. Tapi hanya untuk yang berwisata, bukan yang melintas. Kalau yang pengendara dikenakan tiket itu karena salah paham dari petugas tiket," kata dia.