Bayangin kalo presidennya aktor sekaligus pegulat bertato, Kawula Muda
Dwayne Johnson atau The Rock, ungkap bahwa banyak partai politik (parpol) yang mendekatinya untuk me-lobby sang aktor maju sebagai Presiden Amerika Serikat di tahun lalu setelah sebuah survei menyebutkan sebanyak 46% warga Amerika mendukungnya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden AS.
The Rock secara gamblang mengungkapkan hal tersebut dalam podcast bersama Trevor Noah baru-baru ini.
Menurut cerita The Rock, awalnya tawaran parpol untuk dirinya maju capres muncul setelah 30.000 orang dewasa yang disurvei pada 2021 menunjukkan persentase tinggi untuk mendukung The Rock maju pilpres.
“Itu adalah polling menarik yang terjadi dan saya sangat tersentuh karenanya,” kata Dwayne Johnson.
“Saya benar-benar terpesona dan saya merasa sangat tersanjung. Saya akan berbagi sedikit dengan Anda, di akhir tahun 2022, saya mendapat kunjungan dari pihak-pihak yang menanyakan apakah saya akan mencalonkan diri, dan apakah saya bisa mencalonkan diri. Itu adalah masalah besar, dan terjadi secara tiba-tiba,” tambahnya.
Meski sudah ditunjukkan hasil data survei dan banyak mendapat dukungan, aktor tersebut merasa dirinya tidak cocok dalam dunia politik.
“Itu semua sangat tidak nyata karena itu bukanlah tujuan saya. Tujuan saya tidak pernah terjun ke dunia politik. Faktanya, ada banyak hal tentang politik yang saya benci,” ujarnya.
Di samping itu, pada pemilihan presiden AS 2020 lalu, aktor Black Adam tersebut mendukung Joe Biden secara terbuka, Kawula Muda.
Hal unik lainnya adalah, sitkom berjudul Young Rock, yang mana diperankan oleh Dwayne Johnson sendiri sempat menceritakan tentang The Rock yang menjadi Presiden AS pada 2032.
Ia juga sempat mengatakan di Instagram tentang potensi dirinya memimpin sebuah negara.
“Saya rasa para bapak bangsa kita tidak pernah membayangkan seorang pria dengan enam-empat, botak, bertato, setengah kulit hitam, setengah Samo, peminum tequila, mengemudikan truk pick-up, dan menggunakan tas funny pack, bergabung dengan klub mereka - tetapi jika itu terjadi, maka saya akan merasa terhormat untuk melayani masyarakat,” katanya.
Lalu, ia pernah berubah pikiran untuk menjadi pemimpin karena hal tersebut sulit dilakukan dan lebih memilih untuk menjadi ayah yang baik sebagai prioritas nomor satu di hidupnya dan putrinya.
Kini, dalam podcast terbaru dengan Trevor Noah, ia kembali menyatakan bahwa, “Jika itu yang diinginkan masyarakat, tentu saja saya akan mempertimbangkannya.”