Hanya butuh Rp 1 juta saja.. tapi syarat dan ketentuan berlaku, Kawula Muda :p
Beberapa waktu lalu, kabar banyaknya anak muda Indonesia pindah ke Singapura cukup menuai pro dan kontra.
Diberitakan sebelumnya, Warga Negara Indonesia (WNI) tercatat banyak yang pindah menjadi warga negara Singapura dengan perkiraan jumlah mencapai sekitar 1.000 orang per tahunnya.
Menariknya, ribuan WNI yang pindah kewarganegaraan ke Singapura ini termasuk ke dalam golongan penduduk usia muda, misalnya mahasiswa.
Hal itu disampaikan oleh Silmy Karim selaku Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.
“Saya lupa kalau enggak 100, 1.000 orang mahasiswa Indonesia di Singapura menjadi warga negara Singapura setiap tahun. Bersaing kita rebut orang-orang hebat, pintar,” ujar Silmy melansir Detik.
Saat ini Gen Z memang dinilai tengah menghadapi banyak persoalan, seperti biaya hidup yang sangat tinggi, akses penunjang karier terbatas, hingga permasalahan kesenjangan kemiskinan bahkan permasalahan dari cara bekerja ataupun penyampaian dan kontribusi yang berhubungan dengan antar generasi sebelumnya.
Lantas, apa yang ditawarkan oleh Singapura hingga banyak WNI muda Indonesia pindah ke negeri Singa tersebut?
Secara khusus, Silmy mengungkapkan jika 1.000 orang yang pindah ke Singapura tidak hanya terdiri dari mahasiswa, namun juga ‘orang-orang yang memiliki keahlian khusus; talenta-talenta baik’, melansir BBC.
Duta besar Indonesia di Singapura, Suryopratomo, mengatakan angka 1.000 WNI per tahun sebenarnya terbilang sedikit dibandingkan jumlah WNI di Singapura yang sekitar 250.000, termasuk 5.000 mahasiswa dan 160.000 pekerja domestik.
Anthony Budiawan selaku Director Political Economy & Policy Studies (PEPS) juga mengatakan bahwa secara umum Singapura memiliki penghasilan lebih tinggi dari Indonesia. Hal ini jadi salah satu alasan kuat yang mendorong para Mahasiswa untuk melanjutkan kerja di negeri tersebut hingga pindah kewarganegaraan.
"Penghasilan di Singapura jauh lebih tinggi dari Indonesia sehingga biaya hidup yang juga relatif tinggi tidak menjadi masalah. Bekerja di Singapura memberi kepastian masa depan," kata Anthony dikutip dari Detik (10/7/2023).
Sebenarnya, alasan para WNI pindah ke Singapura disebut klasik, yakni kesempatan bekerja, infrastruktur, dan pendidikan yang lebih baik.
Tidak hanya itu, banyak pengusaha dan juta warga lanjut usia (lansia) yang mengatakan lebih nyaman karena sistem kesehatan dan lingkungan yang lebih baik.
Namun, melihat angka yang telah mencapai ribuan, rupanya ada beberapa keuntungan lain tinggal di Singapura.
1. Singapura adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki aturan dan tata tertib bernilai tinggi
2. Wilayahnya mudah dijangkau oleh akses transportasi publik yang terintegrasi
3. Sektor kesehatan yang bagus
4. Fasilitas pekerjaan yang jauh lebih bagus untuk menjalankan berbagai bidang keilmuan
5. Standar hidup yang tinggi, yakni fasilitas publik yang baik
Tidak hanya beberapa kelebihan di atas, penduduk Singapura juga diketahui cenderung fokus mementingkan hidupnya sendiri. Hal ini yang menyebabkan penduduk Singapura hidup damai dan tenteram. Singapura juga memiliki pasar properti yang sangat dinamis.
Tentu saja, untuk berpindah kewarganegaraan tidak bisa semudah itu ya, Kawula Muda. Ada beberapa prosedur yang harus diikuti untuk berpindah kewarganegaraan.
Mengutip Immigration and Checkpoints Authority (ICA) Singapura, berikut ini hal yang harus disiapkan juga dilakukan untuk menjadi Warga Negara Singapura.
Sebagai orang asing, syarat untuk mengajukan izin tinggal permanen adalah sebagai berikut:
1. Pasangan warga negara Singapura atau penduduk tetap Singapura (Permanent Resident atau PR)
2. Anak yang belum menikah berusia di bawah 21 tahun, lahir dalam konteks perkawinan yang sah dengan, atau telah diadopsi secara sah oleh, warga negara Singapura atau PR
3. Orang tua lanjut usia dari warga negara Singapura
4. Pemegang Employment Pass atau S Pass
5. Pelajar yang belajar di Singapura
6. Investor asing di Singapura
Orang dewasa yang sudah mendapatkan status PR wajib membayar 100 Dolar Singapura atau sekitar Rp 1.134.000.
Jika disetujui, akan ada biaya tambahan 70 Dolar Singapura untuk mendapatkan sertifikat kewarganegaraan Singapura.
Untuk anak-anak yang lahir di luar negeri dengan orang tua yang berasal dari Singapura, perlu membayar 18 Dolar Singapura atau sekitar Rp 204 ribu. Jika disetujui, akan ada biaya tambahan 10 Dolar Singapura.
Perlu dicatat, biaya pengajuan tidak dapat dikembalikan meski permohonan ditolak.
Perlu diketahui, biaya naturalisasi menjadi WNI diketahui lebih mahal loh, Kawula Muda.
Seperti yang dikutip CNBC melalui situs Kementerian Hukum dan HAM RI, biaya naturalisasi atas permohonan Warga Negara Asing (WNA) adalah Rp 50.000.000.
Sedangkan, biaya naturalisasi berdasarkan perkawinan campur adalah Rp 15.000.000 dan WNA yang berjasa bagi negara atau dengan alasan kepentingan negara adalah Rp 2.500.000. Terakhir, anak yang belum memperoleh kewarganegaraan dikenakan biaya Rp 5.000.000.
Melansir Reuters, Singapura saat ini sedang berusaha menambah populasi agar pada tahun 2030 jumlah populasinya mencapai 6,9 juta orang.
Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan membujuk lebih banyak warga negara untuk memiliki anak dan memberikan kewarganegaraan kepada tenaga profesional di luar negeri.
Tidak hanya itu, menurut laman resmi Pemerintah Singapura, mereka memberikan kewarganegaraan kepada 15.000-25.000 orang setiap tahun dengan syarat telah menjadi PR selama setidaknya dua tahun.
Bahkan, hal ini juga dilakukan dengan cara memberikan beasiswa atau hibah biaya pendidikan bagi para mahasiswa di universitas bergengsi Singapura, Kawula Muda.
Hal ini tentu patut diwaspadai oleh Pemerintah Indonesia, mengingat banyak anak muda yang mumpuni membangun negeri.
"Ini mestinya menjadi perhatian," saran Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal.
BBC bahkan menyebutkan jika jumlah perpindahan WNI dan fakta bahwa banyak dari mereka berada di usia produktif patut menjadi sebuah peringatan. Sebab, hal ini dapat menjadi sebuah kemungkinan pelarian modal manusia atau brain drain di Indonesia.