Selamat ulang tahun, Hangry!
Tahun ini, Hangry resmi merayakan ulang tahun ketiganya. Tiga tahun hadir dan berkembang di Indonesia, hangry menyatakan ingin semakin tumbuh dan berakar di kehidupan sehari-hari masyarakat dunia.
Hal itu pun terlihat dari perkembangan Hangry di berbagai wilayah Indonesia hingga pembukaan janama terbarunya, Wai Thai Food.
Hangry pada awalnya dibangun pada November 2019. Saat itu, Abraham Viktor (CEO of Hangry), Andreas Resha (President of Hangry), dan Robin Tan (CTO of Hangry) mencari cara untuk membuat bisnis yang baru.
Peluang usaha pun mereka temukan dari tren yang kala itu tengah berkembang, yakni food delivery. Sayangnya, masih sedikit sekali pengusaha (terutama di bidang food and beverage) yang memanfaatkan tren tersebut.
Karena itu, Hangry pun datang dan mengisi lubang kosong tersebut dengan mendirikan bisnis dengan model Cloud Kitchen. Artinya, pelanggan hanya perlu memesan makanan dan minuman dari brand Hangry lewat skema food delivery. Cloud Kitchen pun tidak memiliki tempat bagi pelanggan untuk makan secara langsung (dine in).
“Kita datang, kita dirikan hangry. Dengan tujuan, dengan visi, kita mau menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat dunia,” tutur President of Hangry, Andreas Resha pada perayaan ulang tahun ketiga Hangry yang berlokasi di Hotel Ashley, Jakarta pada Kamis (17/11/2022).
Tahun ke tahun, bisnis Hangry semakin berkembang. Kini, mereka telah memiliki 1,6 juta pelanggan dengan 1,8 juta produk terjual per bulannya. Jumlah outlet pun kini mencapai lebih dari 70 di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, serta Makassar,
Alasan membuka banyaknya outlet tersebut adalah mengingat visi Hangry yang ingin menjadi bagian dari masyarakat dunia. “Jadi kita harus ada di mana-mana dong,” lanjut Resha.
Selain itu, karena ingin menjadi salah satu pilihan makanan sehari-hari, Hangry memantapkan diri untuk menyediakan berbagai pilihan konsumsi masyarakat. Mulai dari Moon Chicken (ayam ala Korea Selatan), San Gyu (kuliner Jepang), Dari Pada (aneka minuman), Ayam Koplo (ayam geprek), Accha (makanan India), serta Pizza Gang (spesialis pizza).
Kemudian, jenama yang baru saja didirikan oleh Hangry adalah Wai Thai Food. Jenama tersebut menyediakan berbagai masakan Thailand yang beraroma khas yang semarak.
Kepada jurnalis, brand manager Yohan Ariowibowo menyatakan kegemaran masyarakat Indonesia akan masakan Thailand sangat tinggi. Angka kegemaran tersebut bahkan mencapai 58% masyarakat Indonesia.
Sayangnya, masakan Thailand yang banyak beredar di masyarakat memiliki porsi yang besar sehingga dapat dimakan oleh beberapa orang. Hal inilah yang kemudian dijadikan peluang oleh Hangry. Start-up tersebut berambisi untuk membuat makanan Thailand yang praktis, terjangkau, tetapi tetap mempertahankan rasa masakan Thailand yang khas.
“Kita dari tim langsung ke Thailand untuk benchmarking. Kita melihat seperti apa menu-menu di sana, untuk membawa otentik tersebut,” tutur Yohan menjelaskan proses riset yang dilakukan oleh tim Hangry.
Sebagai informasi, nama Wai Thai Food juga memiliki filosofi yang unik loh, Kawula Muda! ‘Wai’ dalam bahasa Thailand berarti ‘salam’ (merujuk pada sikap menempelkan kedua telapak tangan di depan dada). Karena itu, Wai Thai Food disebut sebagai sebuah salam dari negara Thailand untuk masyarakat Indonesia.