Lo percaya adanya UFO atau alien enggak, sih?
Amerika Serikat (AS) disebut menyembunyikan penelitian tentang UFO atau unidentified flying object selama puluhan tahun.
Kabar ini pertama kali berhembus setelah David Grusch, mantan perwira intelijen bagian Tim Tugas Fenomena Anomali yang Tidak Teridentifikasi menjadi seorang pencetus isu yang mengklaim pemerintah AS telah menyembunyikan bukti setidaknya dari 12 situs kecelakaan alien.
Menanggapi hal ini, badan legislatif AS menggelar rapat dengar terkait fenomena UFO tersebut di Capitol Hill, Washington DC, pada Rabu (26/07/2023).
Beberapa saksi yang dihadirkan tidak hanya Grusch, melainkan juga David Fravor dan Ryan Graves.
David Fravor sendiri adalah mantan komandan Skuadron Black Aces Angkatan Laut AS yang mengaku mengelilingi UFO saat terbang dengan pesawat F/A-18F Super Hornet di Pasifik tahun 2004.
Sedangkan, Ryan Graves adalah mantan pilot tempur Angkatan Laut yang mengatakan bahwa skuadronnya secara berulang kali menghadapi benda terbang misterius yang tetap diam meski dihadapkan dengan angin berkekuatan badai.
Melansir dari Kompas dan NewsNation berserta beberapa sumber lain seperti, berikut rangkuman rapat badan legislatif AS yang membicarakan fenomena UFO.
Menurut Fravor, ia menggambarkan objek tersebut seperti ‘Tic Tac’ atau tangki gas propana yang halus (sebuah silinder tanpa sayap).
Lebih lanjut, Fravor menambahkan jika video itu dideklasifikasi pada tahun 2020 bersama dengan dua video lain tentang UAP (unidentified aerial phenomena) atau benda terbang tak dikenal.
Tidak hanya itu, Ryan Graves yang mendirikan “Americans for Safe Aerospace”, organisasi berkaitan dengan UAP, mengklaim jika ia melihat UAP di lepas pantai Atlantik setiap hari setidaknya selama beberapa tahun.
Bahkan, hal tersebut bukanlah sesuatu yang langka terjadi dan telah disaksikan oleh awak udara militer dan pilot komersial, Kawula Muda.
Grusch yang memimpin analisis fenomena UAP mengklaim bahwa ia telah ditolak untuk masuk lebih jauh ke program UFO rahasia pemerintah dan mendapat ‘balasan’ yang sangat brutal dari tuduhannya.
Diketahui, Pemerintah AS telah menjalankan program “multi-dekade” yang mengumpulkan dan merekayasa balik UFO yang jatuh, menurut Grusch dalam rapat dengar tersebut.
Grusch bahkan memberi tahu anggota kongres bahwa sesuatu biologis dan bukan manusia telah ditemukan pemerintah, meski ia tidak pernah melihat tubuh alien.
Hal ini yang membuat Grusch menyebut pemerintah menyembunyikan informasi tentang UFO bukanlah hal baru.
Pentagon atau Departemen Pertahanan AS membantah klaim Grusch tentang penutupan informasi terkait UAP atau bahkan UFO.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Departemen Pertahanan mengatakan bahwa penyidik belum menemukan informasi yang dapat diverifikasi untuk mendukung klaim tersebut.
Kawula Muda, para saksi menekankan, meski benda tidak teridentifikasi tersebut bukanlah UFO, hal tersebut merupakan masalah keamanan nasional yang mendesak.
"Jika UAP adalah drone asing, ini merupakan masalah keamanan nasional yang mendesak. Jika itu adalah sesuatu yang lain, itu menjadi isu ilmiah. Dalam kedua kasus tersebut, benda-benda yang tidak teridentifikasi merupakan kekhawatiran bagi keselamatan penerbangan," kata Ryan Graves dalam live streaming AP News seperti yang dikutip Kompas.
Atas 'ancaman' yang bisa terjadi, maka dilaksanakan rapat dengar yang viral ini sebagai upaya baru dari para pembuat kebijakan dan instansi terkait di AS untuk menyelidiki masalah UAP dalam forum nasional. Salah satunya meminta pemerintah melakukan transparansi atas apa yang sedang dikerjakan, termasuk jika hal tersebut adalah UAP atau UFO.
"Ini adalah masalah transparansi pemerintah," kata Anggota Dewan dari Partai Republik Tennessee, Tim Burchett dilansir dari WVLT TV.