Puluhan Data Pribadi Pelamar Kerja Dipakai Buat Pinjol. Berikut Kronologinya!

Waduh hati-hati nih Kawula Muda!

Ilustrasi puluhan data pribadi pelamar kerja dipakai buat pinjol! (Razorpay)
Tue, 09 Jul 2024

Puluhan orang menjadi korban penipuan yang menggunakan lowongan pekerjaan palsu di toko ponsel di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur. 

Lewat lowongan pekerjaan tersebut, Informasi data pribadi para pelamar disalahgunakan untuk dipakai pinjaman online (pinjol) yang mencapai total Rp 1,1 miliar, Kawula Muda.

Para korban kemudian melaporkan insiden ini ke Polres Metro Jakarta Timur dengan melibatkan terlapor R, yang merupakan seorang karyawan di konter handphone di lantai 3 Mall Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jalan Mayjen Sutoyo, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Dilansir dari Liputan 6, Selasa (9/7/2024), jumlah pelamar kerja yang menjadi korban sebanyak 26 orang. 

Muhammad Lutfi, seorang warga Ciracas, Jakarta Timur yang berusia 31 tahun, mengungkapkan bahwa informasi pribadinya dicuri dan digunakan untuk pinjaman online (pinjol). Selain Lutfi, puluhan pelamar lainnya juga menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh pelaku yang dikenal dengan inisial R.

Ilustrasi puluhan data pribadi pelamar kerja dipakai buat pinjol! (Shutterstock)

Mereka awalnya dijanjikan pekerjaan dengan persyaratan menyerahkan KTP dan ponsel mereka bersamaan dengan surat lamaran kepada R. Namun, informasi pribadi ini ternyata dimanfaatkan untuk mengajukan pinjaman online.

Terlapor berinisial R mulanya berpura-pura menjadi penyalur tenaga kerja di sebuah konter HP di Cililitan, Jaktim. Pelapor kemudian meminta korban untuk berswafoto (selfie) bersama kartu tanda penduduk (KTP).

"Pada awalnya, R mengajukan penawaran pekerjaan sebagai admin di konter ponsel. Setelah itu, para korban diminta untuk menyerahkan berbagai persyaratan seperti KTP dan foto diri," kata Lutfi, di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin (08/07/2024).

Akibatnya, tanpa sepengetahuan pemilik data, ke-26 pelamar kerja tiba-tiba mengalami transaksi pinjaman online dan kredit online dari aplikasi seperti Shopeepay Later, Adakami, Home Kredit, Kredivo, Akulaku, dan lainnya.

Atas kejadian ini, kerugian yang dialami para korban mencapai Rp 1,1 miliar, Kawula Muda.

Berita Lainnya