Hai Kawula Muda, yuk jadi konsumen yang cerdas!
Baru-baru ini Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengumumkan adanya penarikan 19 produk sampo kering dari Unilever di Amerika Serikat.
Penarikan produk tersebut terkait adanya potensi peningkatan kadar benzena yang bisa memicu kanker karena bersifat karsinogen pada manusia.
19 produk Unilever yang ditarik di Amerika Serikat adalah:
Terkait dengan penarikan produk Unilever di AS, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik Badan POM, Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si., menegaskan produk-produk tersebut tidak terdaftar di Indonesia.
Lebih lanjut Reri mengatakan, penjelasan mengenai tidak terdaftarnya produk-produk tersebut di Indonesia, bahkan sudah diumumkan cukup lama dan BPOM juga sudah melakukan pemantauan di pasar.
Atas kasus ini, pihak Unilever Indonesia sendiri memastikan bahwa mereka tidak ada sangkut pautnya dengan penarikan sampo kering yang terjadi di AS.
Kasus Unilever di Amerika Serikat ini mengingatkan kita pada beberapa kasus sebelumnya di tahun ini. Setidaknya ada 3 kasus penarikan produk yang cukup besar terjadi di tahun 2022 ini.
Berikut tiga produk yang ditarik karena alasannya masing-masing.
Makanan ringan berbentuk telur ayam yang populer di kalangan anak-anak ini dilarang sementara beredar di Indonesia pada 11 April 2022. Langkah ini mengikuti penarikan produk Kinder Joy di berbagai negara di Eropa.
Penarikan tersebut dilakukan karena produk tersebut diduga terkontaminasi bakteri Salmonella. Bakteri ini telah menyebabkan 63 kasus pada anak, namun tidak sampai menyebabkan kematian. Gejala yang biasa dialami bila terinfeksi Salmonella adalah diare, demam, dan kram perut.
Penarikan produk es krim kelas premium ini diumumkan BPOM dalam situs resminya pada 8 Juli 2022 dikarenakan adanya kandungan Etilen Oksida melebihi batas yang diperbolehkan di dalam es krim Haagen-Dazs rasa vanila.
Diduga residu etilen oksida tersebut berasal dari bahan tambahan pangan golongan stabilizer dari jenis gum. Risiko kesehatan akibat paparan jangka panjang residu etilen oksida dalam makanan adalah kanker.
Diumumkan secara global pada 11 Agustus 2022, bedak bayi Johnson & Johnson berbahan dasar talk berhenti produksi.
Sebelumnya, produk ini telah ditarik di Amerika dan Kanada sejak dua tahun lalu karena adanya sejumlah asbes dalam produk bedak bayi berbahan talk ini. Bahan asbes itu sendiri dapat memicu risiko kanker ovarium, paru-paru, dan organ lainnya.
Dari kasus-kasus penarikan produk tersebut BPOM mengimbau masyarakat menjadi konsumen cerdas dan tidak mudah terpengaruh dengan isu yang beredar.
Salah satu caranya adalah dengan selalu lakukan Cek KLIK (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar, dan Cek Kedaluwarsa) sebelum membeli atau mengonsumsi produk.