Presiden Jokowi Perintahkan Luhut Membentuk Satgas “Family Office,” Apa Artinya?

Jadi rencana apa nih yang akan dilakukan Pak Luhut selanjutnya?

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)
Wed, 03 Jul 2024

Presiden Joko Widodo (Jokowi), telah memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, untuk membentuk sebuah satuan tugas yang bertugas merancang dan menyiapkan implementasi skema investasi "Family Office."

Lebih lanjut, Luhut diberi deadline dalam satu bulan ke depan untuk menyiapkan task force Family Office.

“Presiden sudah memberikan arahan, saya diminta tadi untuk menyiapkan task force (satuan tugas) ini dalam satu bulan ke depan,” ujar Luhut sebagaimana dikutip melalui akun Instagram resminya, @luhut.pandjaitan, Senin (1/7/2024).

Skema investasi Family Office merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk menarik kekayaan dari negara lain untuk pertumbuhan ekonomi nasional.

Family office merupakan perusahaan swasta yang tugasnya menangani manajemen investasi sekaligus mengelola keuangan keluarga kaya. Adapun yang dimaksud keluarga kaya disini yaitu keluarga super kaya dengan aset Rp800 juta – Rp 1 triliun 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (katadata.co.id)

Untuk tugas barunya ini, Luhut mengidentifikasi dua wilayah yang berpotensi untuk pendirian family office di Indonesia, yaitu Bali dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Luhut menguraikan bahwa skema family office adalah upaya menarik kekayaan asing untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Data The Wealth Report menunjukkan pertumbuhan ekonomi Asia sebesar 38,3% dari 2023 hingga 2028. Juga, diperkirakan akan ada peningkatan aset finansial global yang diinvestasikan di luar negara asal.

“Nah, ini. Dana yang berseliweran di luar negara-negara maju itu dibilang ada 11 triliun dolar AS yang mereka mau cari tempat nangkring-nya lah, bahasa kerennya gitu,” kata Luhut pula.

Menurut Luhut, peningkatan jumlah aset finansial dunia yang diinvestasikan di luar negara asal juga diproyeksikan akan terus meningkat.

"Dari perhitungan terkini, ada sekitar 11,7 triliun US dollar dana kelolaan family office di dunia. Family Office sendiri merupakan salah satu upaya untuk menarik kekayaan dari negara lain untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan memiliki family office, bukan hanya meningkatkan peredaran modal di dalam negeri nantinya, tetapi juga menghadirkan potensi peningkatan PDB dan lapangan kerja dari investasi dan konsumsi lokal," tulis Luhut dalam keterangan di unggahan Instagramnya.

Kini, ada beberapa negara di dunia yang menjadi tuan rumah dari aset tersebut, dua diantaranya dari Asia yakni Singapura dengan 1500 family office, dan Hongkong yang memiliki 1400 family office.

Berita Lainnya