Padahal.... padahal kan udah janji bakal mendukung kesetaraan gender :((
Taliban mewajibkan para presenter televisi perempuan Afghanistan untuk menutupi wajahnya saat siaran.
“Kemarin kami bertemu dengan pejabat-pejabat media (di Afghanistan). Mereka menerima anjuran ini dengan senang,” tutur Juru Bicara Kementerian Penyebar Kebaikan dan Pencegahan Kejahatan Taliban, Akif Muhajir seperit dikutip dari CNNIndonesia, Jumat (20/05/2022).
Ia turut menjelaskan bentuk penutup wajah tersebut bisa berupa apa saja. Mulai dari kain (cadar dan burqa) hingga masker.
Hal ini terkait dengan kebijakan terbaru Taliban yang mewajibkan perempuan untuk mengenakan burqa ketika keluar rumah. Burqa adalah pakaian yang digunakan untuk menutupi seluruh tubuh, mulai dari kepala hingga ujung kaki.
Apabila ditemukan ada perempuan yang keluar rumah tanpa burqa, maka laki-laki yang menjadi kepala keluarga perempuan tersebut dapat dipenjara.
“Kami ingin hidup sebagai manusia, bukan sebagai hewan yang ditawan di sudut rumah,” tutur salah satu pengunjuk rasa kebijakan penggunaan burqa tersebut dikutip dari AFP pada Rabu (11/05/2022).
Aturan tersebut pun menuai kontroversi, mengingat itu adalah salah satu pembatasan paling signifikan bagi perempuan setelah Taliban berkuasa. Beberapa pihak, mulai dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), para pembela hak-hak perempuan, hingga Kementerian Luar Negeri Indonesia turut mengecam kebijakan Taliban tersebut.
Sebelumnya, Taliban juga mengesahkan beberapa aturan untuk membatasi ruang gerak perempuan Afghanistan, misalnya larangan untuk bekerja di beberapa sektor, pembatasan sekolah, hingga pembatasan jarak bepergian. Bahkan, kini media dilarang untuk menyiarkan serial perempuan.