Lo tertarik ikut, Kawula Muda?
Sebanyak 26 peserta mengikuti lomba melamun yang pertama kali diadakan di Indonesia. Dilaksanakan di jalan D.I Panjaitan, Gilingan Solo, pada Minggu (05/03/2023), lomba tersebut diwarnai dengan kostum unik para peserta, Kawula Muda!
Melansir unggahan Jinju Academy, terlihat adanya peserta yang berdandan a la duyung. Selain itu, ada pula mereka yang berdandan seperti pengemis, penuh luka, hingga membawa kertas bertuliskan ‘Pak Buk Saya Cuma Pingin Lulus’ serta ‘Pengen Beli Rubicon’.
Ketika diwawancarai oleh Detik, terdapat berbagai alasan para peserta mengikuti lomba melamun tersebut. Mulai dari ingin kesurupan, lelah dengan hidup, hingga memang terbiasa dengan melamun.
"Karena suka melamun tapi nggak pernah kesurupan, ya mencoba ikut di sini saja," kata Yusuf Beni, salah satu peserta lomba tersebut kepada wartawan di Jinju Academy, Minggu (05/03/2023).
Adapun lomba tersebut berdurasi selama 60 menit. Pemenang dari lomba melamun itu ditentukan pada pose peserta, denyut jantung yang stabil tiap 15 menit sekali, serta kostum yang unik.
Juara pertama pun akan mendapat hadiah Rp 500.000 sedangkan pemenang kedua dan ketiga akan mendapat Rp 300.000 dan Rp 200.000.
Sebagai informasi, Jinju Academy merupakan tempat kursus Bahasa Korea di Solo, Jawa Tengah. Pemilik Jinju Academy, Desty Qonita, juga telah menikah dengan pria yang merupakan orang Korea loh, Kawula Muda!
Desty menyatakan lomba tersebut terinspirasi dari lomba serupa di Korea Selatan. Sebelumnya, memang terdapat kompetisi melamun bernama Space Out yang rutin diadakan setiap tahun di Korea Selatan.
"Lomba melamun cukup unik karena hanya di Korea Selatan saja. Kami adopsi lomba tersebut dari penelitian bagus untuk otak refresh kembali kerja otak agar maksimal," ungkap Desty.
Diadakan sejak 2014 lalu, kompetisi Space Out di Korea Selatan telah dilakukan sebagai penolakan pergerakan individu Korea Selatan yang ‘serba cepat dan penuh tekanan’. Biasanya, perlombaan tersebut dilakukan di area tenang seperti hutan.
Adapun para peserta cenderung tidak melakukan apa-apa dan hanya melongo selama 90 menit pada lomba tersebut. Pemenang dari kompetisi ini adalah peserta yang memiliki detak jantung terendah dan paling stabil setelah keluar dari zona merenung.