Kawula Muda, poster tersebut dianggap tidak sesuai.
Taliban, kelompok militan fundamentalis Islam yang bertujuan mendirikan hukum syariah di Afghanistan, mulai menghapus penampakan poster perempuan di salon dan jalan-jalan.
Hal itu dikarenakan poster-poster wanita tersebut dianggap haram karena para model menggunakan riasan, tanpa kerudung, maupun busana yang tidak menutup penuh tubuh mereka.
Baru-baru ini, bagian wajah dan tubuh yang tidak tertutup busana pada foto-foto tersebut sudah ditutupi spray hitam maupun cat putih.
“Kemarin juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid membuat pernyataan dengan mengaku mereka menghormati hak-hak wanita. Tapi hari ini kenyataannya di Kabul: pertama, mereka menghapus foto wanita dan akan segera menghapus wanita dari lingkungan publik. Iran sudah mengalami kebohongan-kebohongan ini 42 tahun lalu,” tulis Masih Alinejad, aktivis asal Iran yang aktif melaporkan kondisi Afganistan untuk merespon gerakan pencoretan poster wanita di tembok salon kecantikan tersebut.
Sebelumnya, lewat konferensi persnya, Taliban berjanji kalau hak-hak wanita tetap akan diberikan, seperti bekerja dan belajar. Namun, harus tetap sesuai ajaran Islam.
Walaupun begitu, kekuasaan Taliban tetap menimbulkan kekhawatiran bagi wanita Afghanistan sehingga memutuskan untuk tidak keluar di rumah mereka di Kabul. Pencoretan poster wanita di salon dianggap sebagai ultimatum bahwa kebebasan wanita akan dikekang kembali.
Ketika Taliban berkuasa dari tahun 1996 hingga 2001, mereka melarang perempuan bekerja maupun belajar. Wanita juga wajib mengenakan burqa dan harus didampingi pria jika keluar rumah.