Kawula Muda, kegiatan pemusnahan tersebut dilakukan dalam rangka menyambut Ramadan.
Pemusnahan ribuan petasan di lapangan tembak kodim, jalan Kapten Syafiri Kabupaten Bangkalan oleh pihak kepolisian dan sejumlah tim.
12.000 petasan yang dimusnahkan yaitu hasil sitaan di salah satu rumah produksi di Kabupaten Bangkalan pada Jumat malam, 15 April 2022 pukul 23.30 WIB.
Jumlah petasan yang disita sekitar 24.000 butir dan sekitar 100 kilogram bahan baku petasan dimusnahkan dengan cara diledakkan. Peledakan ribuan petasan itu dilakukan Sabtu, 16 April 2022 oleh tim polres Bangkalan.
Dampak dari ledakan petasan secara bersamaan ini diketahui memiliki daya ledak tiga sampai empat kilometer. Terdapat beberapa sekolah di Bangkalan yang menjadi dampak dari ledakan tersebut yaitu SMAN 4 dan sebanyak 35 rumah yang mengalami kerusakan ringan.
Proses peledakan ribuan petasan itu dilakukan 12.00 WIB di lapangan tembak kodim Bangkalan. Posisi rumah yang jadi korban ledakan itu mencapai 10 sampai 15 meter dari lokasi kejadian ledakan sedangkan SMAN 4 berjarak 7 meter dari lokasi pemusnahan.
Rumah yang rusak yaitu mulai dari genting, kaca, atap rumah, bahkan barang-barang pun berserakan akibat dari getaran peledakan ribuan petasan tersebut.
Untuk saat ini tidak adanya korban dari ledakan tersebut, namun banyak warga yang mendatangi lokasi terkait kerusakan yang dialami rumahnya.
Warga melakukan protes karena ledakan petasan yang dilakukan kepolisian dan tim tidak memberikan informasi terlebih dahulu kepada warga setempat.
Jenis petasan atau mercon yang diledakkan yaitu jenis sreng dor. Selain itu bahan baku pembuatan mercon juga akan dimusnahkan.
Atas kejadian yang diakui polisi tak terduga ini, kerusakan dan kerugian yang dialami warga akan ditanggung oleh pihak kepolisian dan sekarang masih dilakukan pendataan rumah korban ledakan tersebut.
“Dalam rangka menyambut lebaran dan Ramadan, kita melaksanakan kegiatan operasi atau persiapan untuk mencari pembuat atau penjual petasan, karena risiko atau dampaknya berbahaya,” ujar AKBP Alith Alarino Kapolres Bangkalan.