Alasannya karena ini...
Pejabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono telah menegaskan tidak akan melakukan penerapan usulan kebijakan sistem ganjil genap (gage) 24 jam nonstop di Jakarta.
Menurut Heru, usulan tersebut selain harus perlu dikaji secara mendalam, namun juga dikhawatirkan akan menyulitkan masyarakat dikemudian harinya.
"Itu perlu kajian. Kita perlu memikirkan kalau ganjil genap ditambah, tentunya kegiatan masyarakat di luar yang sekarang, itu akan sulit. Misalnya dia malam hari, mau nganter anaknya sakit, melintas atau pas di lokasi ganjil genap, kan susah," ucap Heru.
"Ya sudah, kita berpikir yang sekarang saja. Di luar itu, kita usaha di luar dari yang sudah ditetapkan. Ide sih bagus, tapi perlu pertimbangan yang matang," lanjut Heru.
Heru pun berharap, pemda dapat dengan segara untuk mengevaluasi berdasarkan dari masukannya terkait mengurangi polusi atas pemberlakuan ganjil genap (gage) yang berlaku 24 jam nonstop tersebut.
Sebelumnya, usulan tersebut dilakukan oleh Ketua Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta, Ida Mahmudah sebagai bentuk upaya mengurangi polusi udara di Jakarta. Menurut Ida, jika upaya work from home (WFH) itu tidak berpengaruh terhadap polusi udara di Jakarta, maka ganjil genap harus diterapkan selama 24 jam nonstop.
"Harapan saya Pemda segera untuk mengevaluasi yang sudah dilakukan beberapa hari ini. Masukan dari saya kalau memang evaluasinya sangat kecil, mengurangi polusi segera dilakukan ganjil genap ini berlaku 24 jam," ucap Ida saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat pada Kamis, (24/08/2023).