Simak baik-baik, Kawula Muda!
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan terkait potensi gempa megathrust di Indonesia.
Potensi gempa megathrust di Indonesia dianggap cukup besar, mirip dengan yang terjadi di Jepang.
Dikutip dari Antara, Rabu (14/8/2024), gempa berkekuatan 7,1 magnitudo yang mengguncang Jepang pada 8 Agustus 2024 lalu menjadi pengingat bagi Indonesia.
Meski waktu pasti terjadinya gempa megathrust di Indonesia belum bisa diprediksi, BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan dan persiapan untuk menghadapi kemungkinan bencana ini.
Mitigasi bencana penting dilakukan untuk mengurangi dampak dari bencana. Ini melibatkan berbagai prosedur untuk menekan risiko dan dampak bencana, termasuk gempa bumi, Kawula Muda.
Mengetahui langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi adalah kunci untuk mengurangi risiko.
Berikut adalah langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi menurut BMKG:
Kunci utama:
- Pahami apa itu gempa bumi, penyebabnya, jenis-jenisnya, dan dampaknya.
- Pastikan rumah kamu aman dari bahaya gempa dengan memeriksa struktur dan letaknya.
- Evaluasi dan renovasi bangunan jika perlu, supaya lebih tahan gempa.
Kenali lingkungan kerja:
- Perhatikan lokasi pintu, lift, tangga darurat, dan area aman untuk berlindung.
- Pelajari P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan).
- Pahami cara pakai alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang bisa dihubungi saat gempa.
Siapkan tas siaga bencana:
- Amankan dokumen dan surat berharga
- Pakaian, selimut, dan perlengkapan ibadah secukupnya
- Perlengkapan obat dan P3K
- Makanan ringan yang tahan lama
- Powerbank dan baterai cadangan
- Pluit untuk jaga-jaga apabila butuh mengirimkan sinyal darurat
- Alat bantu penerangan seperti senter atau korek
- Peralatan mandi, uang tunai, masker, air mineral, dan kantong plastik
Persiapan rutin:
- Atur perabotan agar menempel di dinding, supaya nggak jatuh atau bergeser saat gempa.
- Simpan bahan mudah terbakar di tempat yang aman dari pecah agar tidak memicu kebakaran.
- Matikan air, gas, dan listrik jika tidak digunakan.
Mencegah kecelakaan:
- Tempatkan benda berat di bagian bawah untuk menghindari jatuh saat gempa.
- Periksa kestabilan benda yang menggantung agar tidak jatuh saat terjadi gempa.
Di dalam bangunan:
- Lindungi diri di bawah meja untuk menghindari reruntuhan.
- Cari tempat aman dari guncangan.
- Jika aman, segera keluar dari bangunan.
Di luar bangunan:
- Jauhi gedung, tiang listrik, pohon, dan benda berbahaya lainnya.
- Hindari area yang mungkin mengalami rekahan tanah.
Saat mengendarai mobil:
- Turun dan jauhi mobil untuk menghindari bahaya dari pergeseran atau kebakaran.
- Terapkan langkah mitigasi di area terbuka.
Di pantai:
- Jauhi pantai untuk menghindari tsunami.
Di daerah pegunungan:
- Hindari daerah yang berpotensi longsor.
Hal yang harus dilakukan setelah gempa:
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Hindari area gempa karena risiko bahaya susulan.
Jika di dalam bangunan:
- Keluar dengan tertib dan hindari tangga berjalan atau lift; gunakan tangga biasa.
- Cek korban dan berikan pertolongan pertama.
- Hubungi bantuan jika ada luka parah.
Periksa lingkungan sekitar:
- Cek potensi kebakaran, kebocoran gas, arus pendek listrik, dan masalah pipa air.
- Matikan listrik dan hindari menyalakan api jika ada bahaya.
Itu dia langkah-langkah mitigasi yang perlu dilakukan sebelum, saat, dan setelah terjadi gempa bumi.
Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah ini, diharapkan kita bisa meminimalkan risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana gempa bumi, Kawula Muda!