Hati-hati ya, Kawula Muda :)
Penyakit menular seksual seperti HIV dan sifilis (raja singa) telah meningkat tajam di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat peningkatan hingga 70% dalam lima tahun.
Walau kerap diasosiasikan dengan kelompok penyuka sesama jenis dan pekerja sesama jenis, rupanya kedua penyakit tersebut didominasi terjadi pada kelompok ibu rumah tangga. Hal itu pun disebut oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Muhammad Syahril.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan bisa menular. Hal ini pun menyebabkan tubuh menjadi lemah ketika melawan infeksi.
Obat HIV hingga saat ini belum ditemukan. Namun, telah ada pengobatan ARV yang dapat memperlambat bertambah parahnya penyakit dan infeksi kepada orang lain.
Sayangnya, banyak masyarakat Indonesia yang tertular HIV. Salah satunya adalah kelompok ibu rumah tangga.
“Aktivitas ini telah menyumbang sekitar 30% penularan dari suami ke istri. Dampaknya, kasus HIV baru pada kelompok ibu rumah tangga bertambah sebesar 5.100 kasus setiap tahunnya,” tutur dr. Syahril mengutip laman resmi Kemenkes.
Ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV turut meningkatkan potensi penularan virus kepada sang anak. Proses tersebut bisa saja terjadi saat masa kandungan, kelahiran, serta menyusui.
Sifilis atau raja singa adalah penyakit yang menimbulkan ruam akibat kontak seksual. Apabila terkena sifilis, penderita mungkin saja tidak merasakan gejala. Namun, pada jangka panjang, sifilis dapat menyebabkan kerusakan otak, saraf, mata, hingga jantung.
Di sisi lain, penambahan sipilis juga meningkat di Indonesia. Dari 12 ribu kasus pada lima tahun lalu, jumlah penderita sifilis di Indonesia kini hampir mencapai 21 ribu kasus. Rata-rata pertumbuhan penyakit ini adalah 17 ribu hingga 20 ribu kasus setiap tahun.
Sayangnya, persentase pengobatan pasien sifilis masih rendah. Pada kelompok ibu hamil saja, sekitar 60% ibu hamil belum mendapat pengobatan dan berpotensi menularkan dan menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan.
“Rendahnya pengobatan dikarenakan adanya stigma dan unsur malu. Setiap tahunnya, dari lima juta kehamilan, hanya sebanyak 25% ibu hamil yang di skrining sifilis. Dari 1,2 juta ibu hamil sebanyak 5.590 ibu hamil positif sifilis,” lanjut dr. Syahril.
Hindari seks bebas dan selalu berhati-hati ya, Kawula Muda!