Stay safe, Kawula Muda!
Tim peneliti dari Oxford menemukan adanya mutasi virus HIV yang sangat ganas dan mematikan telah menyebar di Belanda selama beberapa dekade terakhir.
Dalan jurnal Science yang diterbitkan Kamis (03/01/2022), pasien yang terinfeksi virus yang diberi nama varian VB tersebut memiliki tingkat virus lebih tinggi dibandingkan varian HIV lain. Disebutkan, tingkat virus lebih tinggi tersebut 3,5 sampai 5,5 lipat.
Hal itu memengaruhi lebih cepatnya penurunan sistem kekebalan tubuh. Walaupun begitu, varian VB tersebut juga diketahui memiliki pemulihan sistem kekebalan yang sama dengan varian HIV lain.
“Tidak ada alasan untuk khawatir dengan varian virus baru ini,” tutur Epidemiologi Oxford, Chris Wymant yang menulis penelitian tersebut dikutip dari CNN.
Sebelumnya, tim peneliti pertama kali mengidentifikasi virus tersebut dari 17 orang yang positif HIV. Hal itu berdasarkan data yang dimiliki proyek BEEHIVE, yang merupakan inisiatif pengumpulan dan analisis data Eropa dan Uganda.
Dari 17 orang tersebut, 15 orang di antaranya berada di Belanda. Setelah itu, penelitian tersebut pun mempelajari 6.700 orang Belanda yang positif HIV.
Dikarenakan masih lamanya proses pengobatan antara varian VB dengan virus HIV lainnya, pengobatan HIV di Belanda dipercayai tidak memengaruhi mutasi virus.
“Temuan kami menekankan pentingnya pedoman organisasi Kesehatan Dunia bahwa individu yang memiliki risiko tertular HIV memiliki akses ke tes rutin untuk memungkinkan diagnosis dini, diikuti dengan pengobatan segera,” tutur peneliti Oxford, Christophe Fraser dikutip dari CNN.
Hal itu dikarenakan deteksi dini serta pengobatan merupakan bagian terpenting untuk menangani sebaran varian VB tersebut.