Kira-kira bakal naik jadi berapa ya, Kawula Muda?
Pemerintah Republik Indonesia berencana untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal tersebut dilangsungkan untuk BBM jenis Pertalite dengan tingkat oktan 90 atau RON 90 dalam negeri.
Adapun kenaikan tersebut terkait dengan tingginya harga minyak dunia. Sebelumnya, selisih harga yang jauh antara harga BBM di luar negeri dan Indonesia telah dibahas oleh Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani.
“Kalau menggunakan hitungan (kurs) dolar AS di Rp 14.700 dan harga minyak 105 dolar AS, harusnya harga solar Rp 13.950 per liter,” tuturnya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Keuangan pada Jumat (28/08/2022) mengutip Tribunnews.
Namun, harga BBM di Indonesia masih jauh di bawah harga tersebut. Untuk Pertalite misalnya. Harga yang ditawarkan yakni Rp 7.650 per liter.
Adapun pemerintah telah memberikan kode keras akan kenaikan harga BBM. Beberapa kebijakan bantuan sosial pun telah direncanakan dan diumumkan oleh pemerintah.
“Bapak presiden juga menginstruksikan kita untuk membantu 16 juta pekerja yang memiliki gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan, dengan bantuan sebesar Rp 600.000 dibayarkan sekali,” tutur Sri Mulyani pada konferensi pers Senin (29/08/2022) mengutip Kumparan.
Adapun anggaran untuk bantuan tersebut adalah Rp 9,6 triliun. Aturan teknis terkait aturan tersebut pun telah dikeluarkan oleh Menteri Ketenagakerjaan.
Terkait kenaikan BBM tersebut, pemerintah juga telah menyiapkan berbagai strategi lainnya. Selain memberikan bantuan gaji pekerja, akan ada pula bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 12,4 triliun serta bantuan sektor transportasi sebesar Rp 2,17 triliun.