Kawula Muda, ternyata kritikan ini datang dari para pesepeda.
Pembangunan Tugu Sepeda menuai kritik dari pesepeda, Santoso Harjanto yang mengatakan bahwa Pemerintah DKI Jakarta tidak dapat melihat skala prioritas dalam pembangunan Jakarta.
Menurut Santoso, pembangunan Tugu Sepeda tidak memiliki manfaat bagi pesepada. Sebaliknya, anggaran ini justru menurutnya dana sebesar Rp 800 juta untuk pembangunan tugu ini dapat dialokasikan untuk infrastruktur yang lebih penting.
“Apalagi sekarang masih pandemi dan banyak orang yang kesusahan,” ujar Santoso.
Posisi Tugu Sepeda ini sendiri terletak di pertigaan Jalan Jenderal Sudirman dekat gedung Prudentional Tower dan berdekatan dekat Stasiun MRT Setiabudi.
Tugu sepeda sendiri sebenarnya sudah ada di Ibu Kota. Tugu dan jalur sepeda pernah didirikan di daerah Melawai dan Taman Ayodya di Jakarta Selatan yang dibangun pada 2005 karena ada pesepeda yang menjadi korban tabrak lari pada tahun 2000.
Selain Santoso, Ketua Komunitas Pedal 30, Ircham juga mempertanyakan kepentingan pemerintah DKI Jakarta dalam pembangunan Tugu Sepeda ini.
Menurut Ircham, lebih baik pemerintah menambah jalur sepeda permanen di Ibu Kota karena dengan memperbanyakan jalur permanen maka pesepeda dapat lebih terlindungi karena memiliki jalurnya sendiri dan terpisah dari kendaraan bermotor lainnya.
“Banyak hal lain yang lebih penting. Kalau Tugu Sepeda pentingnya cuma pencitraan DKI peduli sepeda, tapi untuk kepentingan langsung untuk pesepeda tidak ada. Orang juga jarang lihat.” ujar Ircham