Masih mau ke cappadocia ga, Kawula Muda?
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengabulkan permohonan Turki (Turkey) untuk mengubah nama negaranya menjadi Turkiye.
Juru Bicara PBB, Stephanie Dujarric mengatakan bahwa dalam Turki mengajukan permohonan untuk mengganti nama menjadi Turkiye di area internasional.
Semenjak surat dari Menteri Luar Negeri Turki diterima oleh PBB, kini nama Turkiye telah resmi digunakan sejak Rabu (01/06/2022) kemarin.
“Bersama dengan Direktorat Komunikasi, kami telah berhasil mempersiapkan landasan yang baik untuk ini,” tutur Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu kepada Anadolu Agency dikutip dari Kompas pada Jumat (03/06/2022).
“Kami telah memungkinkan PBB dan organisasi internasional lainnya, negara-negara untuk melihat perubahan ini menggunakan Turkiye,” tambahnya.
Sebagai informasi, upaya perubahan nama tersebut sebenarnya telah dimulai sejak Desember 2021 lalu. Saat itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah merilis sebuah memorandum. Adapun memorandum tersebut meminta publik menyebut Turki sebagai Turkiye dalam setiap bahasa.
“Türkiye adalah representasi dan ekspresi terbaik dari budaya, peradaban, dan nilai-nilai rakyat Turki,” isi memorandum tersebut.
Karena itu, Turkiye telah diinstruksikan untuk digunakan di berbagai organisasi internasional maupun produk. Untuk barang ekspor pun, Erdogan menginstruksikan label menulis “Made in Turkiye” dan bukan lagi “Made in Turkey”.