Pakar Genetika Ekologi IPB Sebut Ditemukannya Cara Komunikasi Buaya

Bahasanya bukan "kalo aku chat ada yang marah nggak?"

Buaya (UNSPLAHS/shelly collins)
Mon, 28 Aug 2023


Kawula Muda, baru-baru ini di dunia sains diramaikan dengan penemuan oleh peneliti bahwa buaya dapat berkomunikasi satu sama lain dengan bahasa unik mereka sendiri.

Dilansir dari IPB University, Menurut Pakar Genetika Ekologi IPB University, Prof. Ronny Rachman Noor yang mengungkapkan adanya perbandingan pada reptil yang diketahui paling banyak mengeluarkan suara termasuk buaya.

Hal tersebut menjadi pertanyaan di kalangan apakah suara yang dikeluarkan oleh buaya hanyalah alat komunikasi yang primitif atau alat komunikasi canggih di antara mereka?

Prof Ronny menjelaskan, saat ini para peneliti di Australia sedang melakukan kegiatan penelitian terhadap buaya dengan membuat rekaman suara buaya air asin. Diketahui mereka sedang mempelajari suara-suara buaya itu secara mendalam untuk mengetahui berbagai aspek seperti,

1. Apakah suara buaya jantan dan betina berbeda?

2. Apakah perbedaan ukuran menentukan perbedaan suara?

3. Apakah ada arti khusus pada berbagai jenis suara yang digunakan untuk berkomunikasi?

Diketahui, para peneliti tersebut berhasil mengungkapkan misteri bahwa selain unsur kejutan dalam berburu dan penyergapan mangsa, nyatanya buaya juga berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan bahasan yang unik.

“Peneliti ini berhasil memecahkan makna dari setiap jenis suara yang dikeluarkan buaya seperti geraman, gedebuk, tamparan di kepala dan juga gerakan tubuh lainnya yang biasa dilakukan buaya air asin (Crocodylus porosus),” ucap Prof Ronny.

Prof Ronny mengungkapkan para peneliti menggunakan ilmu ekologi akustik sehingga berhasil mengungkapkan bahwa buaya memiliki kemampuan memompa setiap sisik di punggungnya (osteodermata). 

Hasil dari pergerakan fisik timbangan itu merupakan suara berfrekuensi rendah yang dapat merambat sangat jauh dalam air, artinya buaya dengan sengaja mengeluarkan jenis suara tertentu guna berkomunikasi. Menariknya suara-suara itu dikenali dan dipahami oleh buaya lainnya.

“Dengan berbagai jenis suara tersebut, buaya dapat menginformasikan keberadaan atau status reproduksinya kepada buaya lain guna mencari pasangan untuk berkembang biak. Suara tersebut juga dapat menginformasikan wilayah wilayahnya kepada buaya lain,” ucap Prof Ronny.

Buaya (UNSPLAHS/amber kipp)

 

Menurut Prof Ronny, penemuan tersebut mampu membuka potensi ilmu pengetahuan baru, hal itu dapat digunakan untuk menentukan ukuran buaya, perilaku, status kesehatan dan sebagainya.

“Menjadi lebih menarik lagi ketika kita mencoba menjawab pertanyaan mengapa buaya yang hidup saat ini sering mengeluarkan suara dengan memanfaatkan media air dibandingkan langsung dari alat suaranya? Pemanfaatan air dan dipadukan dengan suara dan gerakan merupakan salah satu contoh buaya. adaptasi yang luar biasa, yang memungkinkannya bertahan hidup dan berkembang biak,” ucap Prof Ronny.

“Temuan ini tentunya membuka pintu untuk mengungkap misteri dunia buaya lebih dalam lagi guna memahami dan menjelaskan mengapa buaya yang hidup sejak zaman dinosaurus masih bisa bertahan hingga saat ini. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan ekstrem memang menjadi salah satu keunggulannya. kunci untuk menjaga keberadaan buaya di muka bumi, namun mungkin ada faktor lain seperti kemampuan komunikasi yang juga berperan sangat besar,” lanjut Prof Ronny.

Selain itu, menurut Prof Ronny terkait keberhasilan peneliti Australia dalam mengungkapkan misteri bahasa buaya, menjadi sangat berguna untuk menentukan keberhasilan program konservasi baik di penangkaran maupun di alam liar.

Berita Lainnya