Kawula Muda, tahu gak sih kalau Cardi B memilih melewati masa karantina dengan menginap di hotel mewah seharga Rp 44 juta per malam!
Ogah jalani karantina mandiri di rumah, penyanyi rap Cardi B memilih tinggal di sebuah hotel bintang lima, The London Hotel, Los Angeles, Amerika Serikat. Ia bersama suaminya, Offset, rela terbang dari Atlanta menuju The London Hotel pada pertengahan April 2020.
Beragam fasilitas mewah dirasakan oleh pasangan rapper itu selama menjalani masa karantina karena pandemi virus corona.
Salah seorang sumber mengatakan bahwa Cardi B dan Offset memilih tinggal di hotel karena mereka bisa mendapatkan pelayanan kecantikan serta kolam renang.
"Cardi dan Offset memilih The London karena mereka tidak memiliki tempat tinggal di LA dan ini merupakan satu dari sekian banyak hotel yang masih buka dengan akses area kolam renangnya," ujar seorang sumber kepada The Sun.
Cardi B melewati hari-harinya dengan berkumpul bersama beberapa teman dekat yang berkunjung ke hotel tersebut.
Pemilik hit Please Me itu juga mendapatkan perawatan rambut dan kuku selama menjalani masa karantina di LA. Bahkan, Cardi B sempat mengunggah video saat menjalani waxing di mana ia menjerit kesakitan.
Pihak The London menjelaskan bahwa bisnis mereka tetap berjalan seperti biasa di tengah pandemi virus corona. Namun, mereka mengklaim bahwa sudah mengikuti peraturan kesehatan seperti yang disarankan pemerintah.
"Kami tidak tutup dan bisnis ini berjalan seperti biasa dengan kolam renang rooftop yang terbuka untuk tamu, walaupun kami melakukan beberapa protokol kesehatan," kata juru bicara The London Hotel.
Fasilitas lainnya seperti salon ditutup. Namun, para tamu bisa meminta layanan di dalam kamar. Cardi B dikabarkan menginap di sebuah kamar mewah seharga 3000 dolar AS atau sekitar Rp 44 juta per malam.
Sebelumnya, rapper berusia 27 tahu itu sempat mengunggah videonya tengah menangis karena tak bisa makan sushi akibat pandemi Covid-19.
Ia juga membuat pernyataan kontroversial terhadap sejumlah artis Hollywood yang positif terinfeksi virus corona. Ibu satu anak itu mengatakan bahwa mereka dibayar untuk mengaku positif sehingga membuat publik panik.