Obat-obatnya gampang dicari kok, Kawula Muda!
Apabila terinfeksi varian Omicron dengan gejala ringan, Kawula Muda tidak perlu panik ya! Pasalnya, keluhan gejala ringan tersebut dapat diatasi dengan ‘obat warung’ alias obat yang dapat dibeli tanpa perlu resep dokter.
Berbagai obat tersebut juga mudah dicari, mulai dari di apotek, toko obat, hingga toko kelontong. Istilah obat warung pun merajuk pada dua jenis obat, yakni obat bebas (ditandai lingkaran hijau) dan obat bebas terbatas (ditandai lingkaran merah).
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Prof Dr Apt Zullies Ikawati dan dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan pun membenarkan hal tersebut.
“Yang isolasi mandiri tanpa gejala atau gejala ringan boleh minum vitamin C dan D sesuai anjuran dokter. Kalau panas boleh minum paracetamol atau kalau batuk bisa minum obat batuk," kata Erlina dikutip dari Kompas.com, Kamis (10/02/2022).
Berikut adalah beberapa ‘obat warung’ yang dapat mengatasi keluhan ringan varian Omicron!
Seluruh obat flu dapat digunakan apabila pasien memiliki gejala flu ringan, seperti bersin, hidung meler dan tersumbat, serta batuk-batuk. Namun, tetap dikonsumsi dalam dosis yang dianjurkan ya, Kawula Muda!
Terdapat berbagai jenis obat batuk yang dapat Kawula Muda konsumsi sesuai keluhan yang dirasakan. Misalnya saja obat batuk yang secara eksklusif bekerja untuk meredakan batuk ataupun mengencerkan dahak.
Paracetamol diakui sebagai salah satu pereda demam dan nyeri yang populer di masa pandemi. Bahkan, puskesmas juga sering kali membagikan ataupun menganjurkan konsumsi paracetamol bagi mereka yang baru divaksin. Karena itu, pastikan Kawula Muda ada stok obat ini di rumah ya!
Vitamin umumnya merupakan golongan obat bebas. Vitamin yang dikonsumsi sesuai dosisnya tentu akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh seseorang ketika Isoman, Kawula Muda!
Walaupun obat warung tersebut disebut dapat meredakan gejala, tetap konsultasi dengan doktermu ya, Kawula Muda!
Pasalnya, reaksi suatu obat dapat berbeda-beda antara seorang pasien dengan pasien lainnya. Lagi pula obat-obat tersebut hanya membantu untuk meredakan, bukan menyembuhkan infeksi Covid-19.