Asik jadi diberishin duluan
Pantai Cibutun Pesisir Loji, Sukabumi yang belakangan viral lantaran terdapat ajakan dari Pandawara Group untuk membersihkan pantai yang dijuluki sebagai pantai terkotor di Indonesia nomor 4 tersebut.
Rencananya, pantai tersebut akan dibersihkan pada 6-7 Oktober mendatang. Namun pada hari Rabu (04/10/2023) kemarin, ribuan orang sudah berkumpul untuk bersih-bersih Pantai Cibutun Pesisir Loji dalam rangka perayaan HUT ke-78 TNI.
Dilansir dari Sindo News, Dandim 0622 Kabupaten Sukabumi Letkol Inf Anjar Ari Wibowo menjelaskan bahwa pihaknya memang berencana membersihkan di Pasar Pelabuhan Ratu dan Tempat Pelelangan Ikan. Namun, berkat informasi dari Pandawara Grup, pantai ini menjadi prioritas utama mereka.
Kurang lebih sebanyak 1.300 orang menjadi sukarelawan untuk membersihkan pantai tersebut dari berbagai lapisan masyarakat termasuk anggota TNI.
"Alhamdulillah hari ini guyub, kalau saya estimasi saat ini kurang lebih ada 1.300 orang yang ada saat ini, dari TNI 350 orang, Polri 150, masyarakat dari Kecamatan Simpenan sendiri, OPD-OPD yang ada," ujar Letkol Inf Anjar Ari Wibowo.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi yang sebelumnya sempat mengkritik langkah Pandawara Group memviralkan pantai tersebut dan dianggap seperti mencemarkan nama wilayah pantai.
Untuk itu, Pemkab Sukabumi pun merespons dengan membuat agenda bersih-bersih lebih dulu, yang dilaksanakan selama 4 hari, dari Rabu 4 Oktober sampai 7 Oktober 2023.
"Aksi bersih-bersih pantai ini juga mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga lingkungan untuk generasi masa depan. Ini pun kita laksanakan selama 4 hari ke depan," ujar Anjar Ari Wibowo.
Bersih-bersih pantai ini adalah output dari rapat pembahasan persiapan kegiatan bebersih Pantai Cibutun, Desa Sangrawayang di Makodim 0622 Kabupaten Sukabumi.
Sebelumnya, Muhtar selaku Kepala Desa Sangrawayang mengatakan pihaknya tidak mengizinkan aktivitas bersih-bersih tersebut karena kegiatan ini tidak melibatkan peran pemerintah di dalamnya.
Menurut Muhtar, unggahan video ajakan terbuka untuk membersihkan pantai Loji yang dijadwalkan akan berlangsung di tanggal 6-7 Oktober 2023 tersebut mencemarkan nama baik Desa Sangrawayang, Kawula Muda.
“Tidak akan mengizinkan karena itu diviralkan, iya kan kemarin tidak mengizinkan karena apa? Karena harus melibatkan masyarakat, yang ambil sampahnya. Dicontohkan, tahun kemarin bulan kemarin di Loji itu se-kabupaten hampir dua ribu orang," ungkap Muhtar.
"Sedangkan kalau di Desa Sangrawayang ada tiba-tiba, tidak mengerti saya juga. Bahkan masuk di Tiktok malam, jadi seolah-olah desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, cemar nama baik Desa Sangrawayang," keluh Muhtar menambahkan.
Di sisi lain, pihak Karang Taruna Simpenan mempertanyakan bukti-bukti apa yang membuat klaim Pantai Cibutun Pesisir Loji menjadi pantai terkotor nomor 4 di Indonesia.
Mereka meminta bukti hasil observasi atau penilaian yang akurat dan meminta Pandawara Group untuk memberikan klarifikasi dalam waktu 2x24 jam atau mereka akan mengambil langkah hukum.
"Jika dalam waktu 2x24 jam tidak ada klarifikasi atau konfirmasi yang memadai, kami akan mengambil langkah hukum, termasuk somasi dan pelaporan, terkait dengan konten tersebut," terang pihak Karang Taruna dikutip dari VIVA.
Sementara itu, Pandawara Group memberikan keterangan terbuka dalam video yang mereka unggah ke dalam akun sosial media resminya.
"Kita ingin meluruskan, pada tanggal 29 September hari Jumat, kita telah datang dan mendapatkan izin serta telah berkoordinasi dengan aparatur desa setempat dan DLH Kabupaten Sukabumi untuk menjelaskan perihal terkait pembersihan yang kita akan lakukan," ujar Pandawara dalam video yang diunggah di akun Instagram mereka @pandawaragroup.
"Sesuai dengan yang telah kita jadwalkan, kita akan tetap melaksanakan kegiatan clean up pada tanggal 6 sampai 7 Oktober," kata Pandawara.
Mereka juga meminta maaf jika dinilai menyinggung sejumlah pihak, serta kembali mengingatkan bahwa hasil kolaborasi membersihkan pantai yang selama ini sudah mereka jalani dengan banyak relawan lainnya adalah hasil dari kerja sama antara instansi terkait dan seluruh masyarakat yang ikut berpartisipasi, bukan berkat Pandawara saja, Kawula Muda.