Menkominfo dapat Penghargaan Bintang Mahaputera Pratama dari Presiden Jokowi

Gimana pendapat lo, Kawula Muda?

Presiden Jokowi memberikan penghargaan Bintang Mahaputera Pratama ke Ketua Menkominfo, Budi Arie (Grandyos Zafna/Detikcom)
Fri, 16 Aug 2024

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menerima penghargaan Bintang Mahaputera Pratama menjelang HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Kawula Muda.

Penghargaan ini diberikan langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Presiden, Jakarta Pusat, pada Rabu (14/08/2024), sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi Budi Arie dalam bidang komunikasi dan informatika, khususnya dalam kasus pemberantasan judi online.

Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Pratama kepada Menkominfo Budi Arie Setiadi didasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor 105/TK/Tahun 2024 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera yang ditetapkan di Jakarta pada 9 Agustus 2024.

Menkominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi sebuah pengingat yang kuat untuk terus menjalankan tugas dan amanah dalam melayani bangsa dan negara dengan sepenuh hati. 

Salah satu hal yang menjadi perhatian utama adalah pelaksanaan kebijakan dalam memberantas judi online yang semakin marak di masyarakat.

"Judi online adalah masalah besar yang harus ditangani dengan sangat tegas. Ini bukan masalah sepele, jadi yang paling penting adalah kita harus serius dalam melawannya," ucap Budi Arie dikutip dari Detikcom pada Jumat (16/08/2024).

Penghargaan Bintang Mahaputera merupakan tanda kehormatan tertinggi kedua yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang berada setingkat di bawah Bintang Republik Indonesia. 

Penghargaan ini tidak hanya diberikan untuk menandai pencapaian besar dalam pelayanan publik, tetapi juga sebagai bentuk pengakuan terhadap dedikasi dan kontribusi para pejabat negara.

Selain Budi Arie Setiadi, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas, juga mendapatkan penghargaan yang sama. 

Menteri Budi Arie menegaskan bahwa penghargaan yang ia terima diberikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 

Namun, di balik penganugerahan tersebut, sorotan tajam muncul dari publik. Banyak pihak mempertanyakan kelayakan Budi Arie untuk menerima penghargaan ini, terutama karena insiden kebocoran Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang pernah terjadi. 

Kritik publik semakin ramai karena kasus kebocoran data ini dinilai mencoreng reputasi pemerintah, terutama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang dipimpin oleh Budi Arie. 

Publik merasa bahwa penghargaan ini kurang pantas diberikan di tengah situasi yang sedang terjadi.

Bukan hanya itu, perhatian publik terhadap Kominfo semakin besar dengan mundurnya Usman Kansong, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP). 

Pengunduran diri ini berbarengan dengan pemberian penghargaan, sehingga menimbulkan spekulasi terkait kondisi internal di Kominfo. 

Hal ini membuat publik semakin kritis terhadap pengelolaan isu-isu sensitif di lembaga tersebut, termasuk masalah kebocoran data dan penanganan judi online.

Berita Lainnya