Selain Maudy Ayunda, pembicara pemerintah terdiri juga dari menteri-menteri sesuai substansinya Kawula Muda
Penunjukan selebriti Maudy Ayunda sebagai juru bicara Presidensi G20 Indonesia dikritik hanya gimmick belaka. Merespons hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memberikan bantahan.
Johnny menyebut, penunjukan Maudy Ayunda telah melalui serangkaian pertimbangan.
“Itu bukan tempel-tempelan, itu sungguh-sungguh itu, terkait substansi,” katanya kepada Kompas, Selasa (19/04/2022).
Terkait sejumlah pihak yang menyebut Maudy tak kompeten mewakili wajah pemerintah di Presidensi G20, kata Johnny sosok artis dan penyanyi itu tak tampil sendiri.
Presiden Joko Widodo tetap menjadi juru bicara utama Presiden G20 Indonesia yang akan menyampaikan informasi dan pesan terkait kebijakan serta hasil pertemuan-pertemuan forum dunia ini.
Di luar presiden, masih ada banyak menteri yang bakal bertindak menjadi juru bicara. Seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Wakil Menteri Luar Negeri berwenang untuk bicara terkait penyelenggaraan kegiatan Sherpa Track.
Lalu, terkait Finance Track sendiri akan banyak disampaikan oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia. Kemudian, terkait dengan penyelenggaraan kegiatan akan banyak disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Johnny mengatakan, Maudy Ayunda ditunjuk untuk melengkapi juru bicara utama Presidensi G20, baik presiden ataupun para menteri.
“Kan nggak bisa presiden, menko, lalu menteri-menteri, gubernur Bank Indonesia itu setiap saat menyampaikan yang terkait dengan substansi,” tutur Johnny.
“Saya ditunjuk sebagai ketua bidang media dan komunikasi Presidensi G20, saya memilih, mencari, siapa yang bisa menambah, melengkapi juru bicara G20 dengan segmentasinya masing-masing. Kan bukan dia sendiri jadi juru bicara juga,” jelasnya.
Menurut Menkominfo, penunjukan Maudy sebagai juru bicara agar komunikasi pemerintah ke masyarakat terkait Presidensi G20 lebih intens. Nantinya, Maudy akan menyampaikan substansi Presidensi G20 secara periodik, baik secara mingguan atau dua mingguan.
Namun Johnny juga menegaskan, sebagai juru bicara Maudy tidak akan menyampaikan pandangan pribadinya, melainkan yang terkait substansi kegiatan.
“Misalnya bertanya soal Ukraina, kok bertanya ke Maudy, itu kan kebijakannya ada di tingkat lain, di tingkat presiden atau di tingkat menteri luar negeri atau di tingkat menteri-menteri. Kok tanyanya sama Maudy. Itu yang perlu dipahami,” ujar Johnny.
Sementara itu, Johnny menunjuk Maudy sebagai juru bicara juga bertujuan untuk menjangkau kalangan anak muda supaya lebih memahami hal-hal terkait Presidensi G20 Indonesia. Sosok Maudy dinilai sebagai milenial yang cukup pintar karena latar belakang pendidikannya di Inggris dan Amerika di bidang ekonomi dan politik.
Oleh karenanya, Johnny membantah bahwa penunjukan Maudy sebagai juru bicara Presidensi G20 Indonesia hanya sekadar gimmick belaka.
“Ada enggak yang lain siapa yang kompeten, yang hebat, yang paling top di dunia menjadi juru bicara. Jangan ada yang bilang gimik,“ ucap Johnny.
Sebagaimana diketahui, penunjukan Maudy Ayunda sebagai juru bicara pemerintah dalam Presidensi G20 Indonesia menuai polemik. Sebagai wajah Indonesia di dunia internasional, pengalaman dan kapabilitas aktris serta penyanyi berusia 27 tahun itu dipertanyakan.
Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga, Irfan Wahyudi kepada Bloomberg menyebut, meskipun penunjukan Maudy terbilang masuk akal untuk menjangkau anak muda, namun Indonesia butuh sosok yang lebih representatif.
“Dalam hal ini, penggunaan anak muda akan dilihat sebagai gimik, bukan sebagai fungsi strategis,” jelasnya pada Senin (19/04/2022).