Katanya buat cegah stunting, nih.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Sadikin memberikan saran kepada masyarakat termasuk bapak-bapak membeli telur untuk anak daripada rokok. Hal ini untuk upaya mencegah stunting.
Budi mengatakan, para orang tua sebaiknya lebih disiplin dalam mengawasi kesehatan anak dengan memperhatikan perkembangan berat badan anak.
Peningkatan gizi kepada anak sangat penting dilakukan oleh orang tua. Jika, berat anak tidak kunjung naik, orang tua bisa memberikan satu butir telur ke mereka.
"Jadi timbang (beratnya) tiap bulan, (kalau) enggak naik, kasih telur sebutir. Telur itu satu kilo, saya enggak tahu di DKI, bapak Gubernur jagain harga ya, itu harganya bisa geser-geser. Kadang Rp30 ribu, Rp20 ribu, Rp32 ribu. Kalau enggak salah sekali beli dapatnya berapa? 16 (butir) ya?" kata Budi, mengutip laman CNN Indonesia, Kamis (23/02/2023).
Dia mengatakan, dengan uang Rp 30 ribu, orang tua bisa mendapatkan 16 butir telur untuk anaknya makan, lebih berguna ketimbang dipakai untuk beli rokok.
"Daripada dipakai buat ngerokok bapak-bapaknya itu mungkin bisa habis Rp 10 ribu sehari, mendingan beliin telur buat anak-anaknya," tuturnya.
Budi juga menegaskan, setiap bayi harus ditimbang bukan selama enam bulan sekali, melainkan setiap sebulan sekali.
"Kalau berat badan bayi enggak naik, itu sudah termasuk ciri-ciri stunting. Cukup kasih telur sehari satu untuk menaikkan berat badan bayi," kata Budi.
Sebagai catatan, pada 2014 lalu, angka prevalensi stunting Indonesia sebesar 34 persen. Untungnya, pada 2022, prevalensi stunting menurun dan berada di angka 21,6 persen.
Jadi, mending rokoknya dipakai buat beli makanan saja daripada beli rokok, ya.