Kawula Muda, siapa pendengar setia Prambors di sini?
Kawula Muda, tahun ini, radio kesayangan lo memasuki usia 52 tahun, nih. Prambors yang sudah berdiri sejak tahun 1971 akan merayakan ulang tahun ke-52 pada tahun 2023.
Siapa sangka, radio legendaris Indonesia ini terbentuk karena rasa ingin ‘beken’ atau ngetop dari sekelompok remaja di Jakarta?
Pada mulanya, nama Prambors berasal dari sebutan geng tongkrongan pendiri Prambors, yaitu Malik Sjafei Saleh, Imran Amir, Mursid Rustam, Bambang Wahyudi, Tritunggal, dan lainnya di satu RT di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Lewat nama tersebut, terbentuklah nama Prambors Rasisonia, yang merupakan singkatan dari Prambanan, Mendut, Borobudur dan Sekitarnya serta Radio Siaran Sosial Niaga berasal dari lokasi geng tongkrongan tersebut.
“Nama Prambors sudah ada sebelum radio berdiri. Remaja di RT itu bikin geng namanya Prambors. Kami bikin radio supaya kami beken,” kata Malik, Direktur Utama Masima Corporation yang membawahi radio Prambors.
Lahirnya Prambors dimulai dari kesukaan Tritunggal atau yang biasa disapa Itung akan mengutak-atik pemancar radio pada 1967.
Kemudian, mereka merakit transmitter sederhana dan segala macam alat pendukungnya di rumah Bambang Wahyudi. Pada waktu itu, turn table dipakai oleh mereka untuk memutar lagu dari piringan hitam.
Malik menceritakan bahwa anak-anak gengnya menggunakan antena dari bambu yang dipasang di atas pohon. Siaran tanpa izin itu mengudara dari kamar Bambang Wahyudi dan hanya dapat ditangkap sampai daerah Dukuh Atas yang kurang lebih dua kilometer dari markas Prambors.
Dahulu, Prambors hanya memutar lagu yang menjadi tren pada 1960-an seperti "Massachusetts" dari Bee Gees, "I Gotta Know What’s Going On" dari The Cats, dan lagu-lagu beken dari band legendaris, The Beatles.
Semakin melebarkan sayapnya, setelah mendirikan yayasan pada tahun 1969, Prambors kemudian berdiri menjadi badan hukum resmi bernama PT Radio Prambors Broadcasting Service pada 18 Maret 1971.
Sebagai salah satu pendiri Prambors, Malik ingin menjadikan Prambors tidak hanya sebagai pengganti kaset tetapi sebagai kawan, Kawula Muda. Hal ini karena radio dapat bertemu dengan pendengar setiap saat seperti teman, di tengah malam, di kamar tidur, bahkan di kamar mandi. Hal ini yang kemudian menjadikan Prambors sebagai teman setia Kawula Muda dari masa ke masa.
Sejak saat itu, mulai tahun 1971 hingga 1978, Prambors semakin mantap di jalur anak muda, loh. Produk Prambors pun semakin beragam, mulai dari kaset kompilasi, sampai acara off air Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) yang sukses melahirkan lagu “Lilin-Lilin Kecil”.
Tidak hanya itu, Prambors juga menjadi pelopor Warkop (Warung Kopi) yang menjadi kelompok komedi dan Catatan Si Boy, Kawula Muda.
Melihat perkembangan anak muda yang bergerak cepat, Prambors selalu melakukan riset terkait pemahaman selera, perilaku, gaya hidup, dan lainnya.
Kini, Prambors tidak hanya dapat didengarkan melalui siaran radio di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Solo, Makassar, Medan, dan Manado. Prambors juga bisa didengarkan kapan saja dan di mana saja lewat Prambors Radio Apps yang bisa Kawula Muda unduh di AppStore atau Play Store.
Sudah lebih dari lima dekade Prambors menemani Kawula Muda setianya, apa kesan pesan lo untuk Prambors, Kawula Muda?
Selamat ulang tahun, radio no. 1 di Indonesia, Prambors!