Hai Kawula Muda, Operation London Bridge yang sempat bocor tidak jadi digunakan.
Usai mangkatnya Ratu Elizabeth II, tak sedikit kebijakan dan isu baru yang dihadapi pihak kerajaan Inggris salah satunya adalah tentang Operation London Bridge atau Operasi Jembatan London.
Seperti dilansir The Guardian dan AFP pada Jumat (9/9/2022), sudah bukan rahasia lagi bahwa Operasi Jembatan London akan diaktifkan ketika Ratu Inggris itu meninggal dunia, terutama jika meninggal di Inggris.
Operasi yang pertama kali bocor pada Mei 2017 itu menggambarkan apa yang akan terjadi selama periode 10 hari setelah kematian dan pemakaman di Westminster Abbey, diikuti dengan penguburan di Kapel St. George di Kastil Windsor.
Sebagaimana diketahui, Ratu Inggris yang bertahta selama 70 tahun itu, meninggal dunia di kediaman terpencil di area dataran tinggi Balmoral, Skotlandia, pada Kamis (8/9/2022) waktu setempat.
Ratu Elizabeth II meninggal dengan tenang, didampingi oleh anggota keluarga terdekatnya yang telah berada ke sana.
Karena Ratu Elizabeth II meninggal dunia saat berada di Skotlandia, maka protokol khusus bernama Operation Unicorn lah yang akan dijalankan. Unicorn merupakan hewan nasional Skotlandia dan menjadi bagian dari lambang kerajaan, bersama dengan singa Inggris.
Menurut The Guardian yang dikutip Jumat (9/9/2022), protokol Operation Unicorn ini menetapkan bahwa peti mati dengan jasad ratu beristirahat sementara di Istana Holyroodhouse, di Edinburgh.
Prosesi seremonial juga diadakan di sepanjang The Royal Mile, jalan utama ibu kota Skotlandia, menuju Katedral St Giles, di mana akan ada kebaktian bersama keluarga kerajaan dan terbuka untuk umum.
Selanjutnya, peti mati Ratu Elizabeth akan dipindahkan dari Skotlandia ke London melalui kereta kerajaan Royal Train, dalam perjalanan sepanjang malam dan akan tiba di Stasiun San Pancras, untuk dipindahkan menuju Istana Buckingham.
Rencananya proses pemakaman Ratu Elizabeth II akan berlangsung selama 10 -12 hari.