Hai Kawula Muda, virus corona terus bermutasi, tetap taati prokesnya ya!
Belum juga usai ‘perang’ melawan dengan varian Delta dan Delta Plus, dunia kembali dibuat khawatir dengan munculnya mutasi virus corona baru bernama Omicron.
Varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada 9 November 2021 ini diduga sejumlah ahli lebih menular dari varian Covid-19 lainnya.
Hal itu tentu memicu kekhawatiran terkait efikasi vaksin Covid-19 yang sudah ada saat itu tidak begitu mempan membasmi varian dengan nomor ilmiah B.1.1.529 ini.
Guna mencegah penularan, dalam beberapa hari terakhir, puluhan negarap kembali memperketat aturan pembatasan Covid-19, seperti syarat kedatangan pendatang asing hingga lockdown nasional.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, salah satu yang memicu kekhawatiran para ahli adalah varian Omicron memiliki jumlah mutasi yang sangat tinggi, melebihi 30 sel kunci protein spike.
Jumlah mutasi itu tidak biasa jika dibandingkan dengan varian Covid-19 lainnya selama ini.
Para ilmuwan khawatir, tingginya jumlah mutasi Omicron dapat membuat varian Covid-19 ini lebih mudah menular dan mengurangi kekebalan imun.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, varian baru Omicron disebut 500 persen atau lima kali lipat lebih menular daripada virus corona aslinya SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada 2019.
Dengan potensi penularan yang bisa mencapai 500 persen tersebut, WHO telah mengklasifikasikan varian Omicron ini ke dalam kategori variant of concern (VoC), tanpa melalui kategori varian of interest (VoI).
VoC adalah varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat Covid-19. VoC juga merupakan varian dengan dua komponen VoI.
Menurut Dicky, pengkategorian varian baru Omicron langsung menjadi VoC, artinya menandakan bahwa kondisi munculnya varian B.1.1.529 sudah sangat serius dan semua negara masih dalam keadaan rawan.
Varian baru yang masuk dalam kategori VoC juga disebut memiliki kemampuan dalam memengaruhi efektivitas vaksin.
Varian-varian virus corona yang termasuk dalam kelompok dikategorikan sebagai VoC sejauh ini adalah varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta.
Disebutkan juga, penularan Omicron bahkan mencapai 400 persen dibandingkan dengan VoC lainnya, yaitu varian Delta.
Varian delta yang telah menyebabkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 gelombang kedua di sejumlah negara pada pertengahan 2021 ini, memiliki kemampuan penularan 100 persen dibandingkan virus aslinya.
WHO dalam keterangan resminya, Selasa (9/11/2021) menyebutkan, varian Omicron ini memiliki sejumlah besar mutasi dan beberapa di antaranya mengkhawatirkan.
Saat ini, kasus Covid-19 varian Omicron di Afrika Selatan meningkat di hampir setiap provinsi di negara itu.
Setidaknya 8 negara telah melaporkan adanya kasus varian Omicron, mulai dari Inggris, Jerman, Belgia, hingga Hong Kong.