Hai Kawula Muda, jaga kesehatan ya!
Kanker serviks atau leher rahim sering disebut sebagai silent killer adatu pembunuh diam-diam. Lebih dari 95 persen kasus disebabkan oleh Human Pappillomavirus (HPV) yang ditularkan secara seksual.
Kanker ini menjadi kanker yang paling umum keempat pada perempuan secara global, dengan 90 persen dari perempuan ini tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Pada 2020, WHO bahkan mencatat bahwa kanker serviks berada di posisi kedua setelah kanker payudara sebagai kanker paling banyak diderita penduduk Indonesia dengan total 36.633 kasus.
Kanker serviks adalah kanker yang muncul saat sel-sel di leher rahim atau serviks tidak normal dan berkembang tak terkendali sehingga menyebabkan tumor di serviks atau leher rahim.
Leher rahim sendiri merupakan organ yang berbentuk seperti tabung dan berfungsi menghubungkan vagina dan rahim.
Sampai saat ini, penyebab kanker serviks masih belum diketahui. Namun, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa lebih dari 95% kasus kanker serviks berhubungan dengan Human Papillomavirus atau HPV.
Virus HPV ini umumnya menular lewat hubungan seksual. Meskipun begitu, dari 100 jenis HPV hanya 15 tipe yang terkait dengan kanker serviks.
Berikut, orang-orang yang berisiko tertular HPV:
Selain itu, ada beberapa faktor yang meningkatkan resiko seseorang mengalami kanker serviks:
Sayangnya, kanker serviks baru akan menunjukkan gejala ketika tumor sudah terbentuk. Tumor tersebut akan mendorong organ di sekitar dan mengganggu sel yang sehat.
Ciri-ciri gangguannya adalah sebagai berikut:
Setidaknya ada 4 cara yang bisa diterapkan untuk mencegah kanker serviks: