Alasannya apa?
Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sekaligus ketua Umum PDIP telah mengakui dirinya sempat meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dilansir dari DetikJateng, pengakuan permintaan Megawati untuk bubarkan KPK disampaikan saat dirinya menjadi pembicara di acara Sosialisasi Buku Teks Utama Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka.
Dalam acara tersebut, awalnya Megawati membicarakan tentang rakyat yang masih miskin dan korupsi masih saja terjadi hingga saat ini.
"Ayok kalian pergilah ke bawah, lihatlah rakyat yang masih miskin. Ngapain kamu korupsi akhirnya masuk penjara juga. Bohong kalau nggak kelihatan, persoalannya penegak hukumnya mau tidak menjalankan hukum Indonesia ini yang sudah susah-susah saya buat KPK itu. Itu persoalannya, itu persoalannya," ungkap Megawati.
"Saya sampai kadang-kadang bilang sama Pak Jokowi 'Udah deh bubarin aja KPK itu, Pak, menurut saya nggak efektif'. 'Ibu nek kalau ngomong ces pleng'," ungkap Megawati.
Dilansir dari CNN Indonesia, Pengakuannya itu bukanlah tanpa alasan, menurut Megawati, KPK itu sering kali tidak efektif dalam melakukan berbagai pekerjaannya dalam memberantas korupsi.
Pada acara tersebut, Megawati juga meminta kepada publik untuk tidak tutup mata terhadap kemiskinan di tengah masyarakat dan dirinya telah menilai kondisi tersebut akibat korupsi yang dibiarkan.
Selain itu, Megawati juga mengaku tidak percaya bahwa korupsi itu tidak diketahui. Menurutnya, yang menjadi masalah adalah, apakah Lembaga hukum seperti KPK mau bertindak.
"Bohong kalau enggak kelihatan, persoalannya penegak hukumnya mau tidak menjalankan hukum Indonesia ini yang sudah susah-susah saya buat KPK itu. Itu persoalannya," ucap Megawati.
Megawati juga merasa kesal dengan KPK, Lembaga yang dibentuknya saat dulu itu, sampai tidak percaya dengan sistem keuangan modern, saat dirinya tengah menghadapi sekitar 300 ribu kredit macet.
"Oh waktu itu yang KPK ini, enggak percaya katanya mana mungkin 300 ribu kredit macet itu, digugat, malak pengusaha-pengusaha ini," ucap Mega.
"Ini dunia modern, saya mau naruh uangnya di mana, emangnya di karung? Itulah kebenaran," lanjut Mega.