Manik Marganamahendra, Eks Ketua BEM UI yang Viral Kini jadi Caleg 2024

Sosok yang dulu sering ikut demo penolakan RUKHP nih, Kawula Muda.

Manik Marganamahendra eks BEM UI yang viral kini mencalonkan diri sebagai caleg DPRD 2024 (KAPANLAGI)
Wed, 14 Jun 2023

Manik Marganamahendra, yang dikenal sebagai mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), kini kembali menjadi pembicaraan usai bakal menjadi caon legislatif (caleg) DPRD DKI.

Manik mencalonkan diri sebagai caleg Partai Perindo untuk Pemilu 2024 Dapil 6 Jakarta Timur yang mencakup Kecamatan Makasar, Cipayung, Ciracas, dan Pasar Rebo.

Dilihat dari akun media sosialnya, Manik menyebut sebagai salah satu keputusan yang paling rumit dan berat untuk diambil.

"Saya yakin ada yang merasa terkhianati, akan ada yang merasa tak sejalan, akan ada kekecewaan," katanya dalam Instagramnya @marganamahendra.

Manik Marganamahendra eks BEM UI yang viral kini mencalonkan diri sebagai caleg DPRD 2024 (SUARA)

Nama Manik Marganamahendra pernah mengukir sejarah pada 2019 ketika dia mengejutkan publik dengan kritikannya pada pejabat di gedung DPR RI. Dirinya pernah mengucapkan "Dewan Pengkhianat Rakyat", yang dia ucap langsung di depan para anggota dewan.

Manik Marganamahendra dikenal masyarakat sebagai Ketua BEM UI pada 2019 hingga 2020. Manik juga pernah menjabat sebagai Presiden BEM Ikatan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) pada 2018 hingga 2019.

Dia dikenal aktif dalam berbagai aksi demonstrasi, terutama yang berkaitan dengan penolakan RUU KUHP dan UU KPK.

Lelaki yang kini berusia 27 tahun juga berkomitmen bahwa ia akan tetap konsisten dan tidak berubah dalam memihak kepada masyarakat, seperti yang ia tunjukkan saat melabrak anggota DPR RI pada tahun 2019 lalu.

Saat ini, Manik memperkenalkan diri sebagai seorang advokat di bawah naungan National Committee on Tobacco Control. Manik juga memiliki lembaga bantuan hukum bernama Indonesia Youth Council for Tobacco Control (IYCTC).

Menurut Manik, pencalonan dirinya sebagai caleg karena ada jarak yang belum bisa dijembatani oleh anggota dewan yang duduk di kursi parlemen antara pemerintah dengan masyarakat.

"Kita selama ini tidak memiliki jembatan yang kemudian menyampaikan aspirasi masyarakat di grass root," tutur Manik.

Keren, ya Kawula Muda!

Berita Lainnya