Scroll ke bawah buat lihat desainnya, Kawula Muda!
Seorang mahasiswa Institute Teknologi Bandung (ITB), jurusan Arsitektur, membuat desain penjara dengan sisi humanis. Apa maksudnya, ya?
George Michael menceritakan bagaimana dia membuat tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana, dengan membangun desain penjara humanis.
Mengutip dari akun Twitter-nya, @georgemgea, mula ia mendapatkan inspirasi karena melihat slogan dari kepanitiaan di acara kampusnya sendiri, "Memanusiakan Manusia."
"Aku 100% terinspirasi dari slogan panitia merah item itebe itu tuuu itu yang ituuu he’eh bener ituu, yang suka bilang 'Memanusiakan Manusia' ituuu bener kok yang ituu," tulisnya.
George juga mengatakan, bahwa ia memang selalu tertarik mempelajari manusia dan kemanusian, jadi ketika ia ingin mengerjakan tugas akhir, George sudah bisa memilih isu apa yang mau diangkat.
"Awalnya, aku punya beberapa alternatif untuk TA, mulai dari perancangan penjara, pusat rehabilitasi untuk pengguna narkoba, sampe tempat untuk nampung orang-orang dengan gangguan jiwa yang luntang lantung di pinggir jalan," jelasnya, saat dihubungi oleh tim Prambors, Selasa (05/07/2022).
"Tapi, setelah coba cari info lebih banyak, aku lebih cenderung ke perancangan penjara."
Dia bercerita, sering mendengarkan gagasan "Memanusiakan manusia" namun nyatanya, dirinya kurang merasakan arti gagasan tersebut oleh orang-orang yang justru sering menyebutnya.
Pasti, dalam membuat tugas ada kendalanya, Kawula Muda. Dalam tugas akhir ini, George tidak menyangka kalau proses desain penjara bakal sangat kompleks.
"Aku udah revisi desain berkali-kali dan rasanya hampir nyerah aja," katanya terkekeh.
"Aku masih revisi besar di H-14 sidang. Totalnya aku udah punya dua desain penjara lain sebelum akhirnya sampe ke desain yang sekarang," tuturnya.
Mungkin banyak yang bertanya, "Kenapa desain penjara harus bagus? bukannya para penjahat cocok di penjara yang kejam?" George pun memiliki pandangan yang berbeda.
"Menurutku, penjara itu kan udah merupakan hukuman, kenapa mereka harus dihukum lagi ketika sedang menjalani hukuman? Aku melihat penjara seharusnya bukan sebagai sekadar tempat penampungan kriminal, tetapi tempat rehabilitasi dan pembinaan buat para kriminal," jelas George.
Mahasiswa ITB angkatan 2018 ini, juga memberikan pasal Undang-Undang yang mengatakan bahwa Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menjadi manusia seutuhnya.
Kata George, dalam penjara seharusnya WBP menjalani rehabilitasi, pendidikan, dan hal-hal lainnya yang bisa bantu mereka kembali diterima masyarakat.
"Kalau di dalam penjara hanya disiksa, nanti pas keluar ya bakal kaget, enggak bisa nyesuain diri, dan ujung-ujungnya melakukan tindak kriminal lagi," lanjutnya.
Dia berharap, dari hasil tugas akhir desain penjara humanis ini dapat menjadi pemantik untuk evaluasi lapas di Indonesia saat ini.
Keren banget karya George, sukses selalu ya!