Luhut Kecam Pelaku Perjalanan Luar Negeri yang Hindari Karantina

Stay safe ya, Kawula Muda!

Wisma Atlet merupakan salah satu tempat karantina bagi para pelaku perjalanan luar negeri(Kementerian PUPR)
Wed, 22 Dec 2021

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengecam para pelaku perjalanan luar negeri yang tidak ingin dikarantina

"Kami akan mengambil tindakan kepada orang-orang seperti ini," tegas Luhut, dikutip dari CNBCIndonesia, Selasa (21/12/2021).

Sebelumnya, pada rapat terbatas bersama Jokowi saat Senin (20/21/2021), Luhut menegaskan tidak akan pandang bulu dalam menindak masyarakat yang tidak ingin dikarantina tersebut. 

Sementara itu, Luhut juga memberikan perhatian akan banyaknya pelaku perjalanan ke luar negeri yang hanya ingin dikarantina di Wisma Atlet karena tidak dipungut biaya alias gratis.

Hal itu sejalan dengan laporan Polda Metro Jaya Bandara Soekarno Hatta yang menyatakan banyak orang kaya yang enggan menjalani karantina di berbagai tempat berbayar yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Ilustrasi karantina (UNSPLASH/Markus Winkler)

 

"Banyak yang belanja ke luar negeri, shopping, tetapi tidak mau dikarantina di hotel. Padahal dia bisa. Dia minta karantina di Wisma Atlet karena gratis," tutur Luhut.

Selain itu, Luhut juga menyatakan akan menimbang beberapa fasilitas karantina tambahan khusus untuk para pelaku perjalanan ke luar negeri. Hal itu dilakukan agar menghindari adanya penumpukan di beberapa tempat karantina. 

"Pemerintah juga akan mengkaji kesiapan Bandara Juanda Surabaya sebagai pintu masuk baru bagi pelaku perjalanan luar negeri yang akan pulang ke Tanah Air," tambahnya.

Pembukaan bandara tersebut juga tidak lepas dari meningkatnya pelaku perjalanan luar negeri maupun sebaliknya. Karena itu, penambahan pintu masuk dan keluar Indonesia dari jalur udara juga sedang dipertimbangkan oleh pemerintah. 

Walaupun begitu, Luhut juga menghimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas, terutama ke luar negeri. Hal itu terkait dengan penyebaran varian Omicron yang semakin meluas di berbagai negara. 

Berita Lainnya