Hai Kawula Muda, tetap taat prokesnya ya!
Sejak beberapa waktu belakangan, varian Omicron siluman disebut-sebut telah masuk ke Indonesia. Dari data Kementerian Kesehatan, total ada 332 kasus Omicron siluman yang terdeteksi di Indonesia.
Dinamakan siluman, karena gajalanya nyaris menyerupai Omicron biasa, namun memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi.
Muncul pertanyaan, bagaimana membedakan gejala Omicron siluman dengan Omicron biasa?
Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, meskipun sudah terdeteksi, belum bisa dipastikan dengan jelas perbedaan antara Omicron biasa dengan Omicron siluman.
Dikutip dari CNNIndonesia, Jumat (4/3/2022), Nadia mengatakan bahwa “belum bisa dipastikan perbedaan spesifiknya, rata-rata gejalanya sama saja.”
Hal itu karena saat terpapar Omicron siluman, rata-rata pasien mengalami semua gejala yang ada pada Omicron biasa. Seperti sakit tenggorokan, deman, ngilu di badan, dan beberapa gejala lainnya.
Nadia juga menyebutkan, meski belum bisa menemukan perbedaan yang spesifik tapi harus tetap waspada karena yang BA.2 ini lebih cepat menular.
Hal yang sama juga diungkap oleh Ahli Paru yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Paru juga diungkap oleh Ahli Paru yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDP), Erlang Samoedro.
Dia menyebut, perbedaan antara Omicron siluman dengan Omicron biasa hanya ada pada cara penularan.
“Lebih cepat beberapa kali (penularannya) dari Omicron biasa, selebihnya memang sama saja belum terdata hal yang benar-benar beda,” kata Erlang.
Menurutnya lagi, untuk mengetahui seseorang terpapar Omicron siluman atau hanya Omicron biasa harus dilakukan identifikasi lanjutan saat pemerinksaan PCR, bukan hanya dari perbedaan gejala yang muncul.
Berikut beberapa perbedaan antara Omicron siluman dengan Omicron biasa yang mungkin bisa diwaspadai.