Hai Kawula Muda, gara-gara langar lockdown dan berpesta di Spanyol, Pangeran Belgia positif corona.
Sejak merebak pada awal 2020, virus corona terus menyebar ke berbagai negara dan menginfeksi semakin banyak orang. Siapa saja bisa tertular, tak terkecuali anggota keluarga kerajaan yang tentunya memiliki protokoler lebih ketat dari orang kebanyakan.
Setelah sebelumnya Pangeran Charles dari Inggris yang positif corona pada Maret 2020, kini giliran Pangeran Joachim asal Belgia yang terjangkit Covid-19.
Pangeran Joachim adalah putra bungsu dari Putri Astrid dan berada di urutan ke-10 dalam warisan tahta Kerajaan Belgia. Keponakan Raja Philippe ini dinyatakan positif setelah melakukan tes.
Menurut laporan BBC, pihak Kerajaan Belgia menjelaskan bahwa awalnya Pangeran Joachim melakukan perjalanan dari Belgia ke Spanyol pada 26 Mei 2020 untuk melakukan program magang.
Dua hari di Spanyol, pangeran 28 tahun itu menghadiri sebuah pesta di wilayah selatan Kota Córdoba, Spanyol. Laporan menunjukkan, Pangeran Belgia merupakan salah satu di antara 27 orang di pesta tersebut.
Di bawah aturan lockdown Córdoba, pesta sebesar ini akan menjadi pelanggaran peraturan karena pertemuan tidak diizinkan lebih dari 15 orang.
Pihak kepolisian Spanyol pun kini tengah melakukan investigasi lanjutan terkait pesta tersebut. Setiap orang yang menghadiri pesta tersebut dikarantina.
Kabarnya, siapa pun yang melanggar aturan lockdown bisa dikenai denda hingga 10 ribu Euro atau sekitar Rp 162 juta.
Berita adanya pesta besar di Kota Córdoba ini pertama kali dilaporkan oleh koran Spanyol, El Confidencial. Mereka mengutip dokumen dari otoritas Andalusian, namun tidak menyebutkan bahwa Pangeran Joachim terlibat dalam pesta tersebut.
Selanjutnya, media Belgia mulai meminta info kepada pihak Kerajaan Belgia tentang Pangeran Joachim. Pihak kerajaan kemudian mengonfirmasi bahwa sang pangeran memang tengah berada di Spanyol.
Saat ini Pangeran Joachim dikabarkan hanya mengalami tanda-tanda corona ringan. Meski demikian, keputusannya mengikuti pesta dinilai melanggar dan tidak bertanggung jawab. Kecaman tersebut muncul dari Rafaela Valenzuela, perwakilan pemerintah Spanyol di Córdoba.
“Saya merasa terkejut dan marah. Insiden seperti ini muncul di tengan momen berkabung karena banyak yang meninggal (karena corona),” ungkat Rafaela seperti dikutip dari BBC.