Siapa yang kemaren dateng ke Klingking Fun 2024, Kawula Muda?
Klingking Fun: Pesta Diskon, Anti Golput 2024 digelar serentak di hari pencoblosan suara, Rabu (14/2/2024).
Pesta diskon nasional ini diikuti oleh 400 mall/pusat perbelanjaan, 800 brand, dan tempat wisata seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Klingking Fun merupakan program kolaborasi tiga organisasi yang menjadi representasi sektor usaha dan pelaku usaha, yakni Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI).
Program Klinking Fun: Pesta Diskon, Anti Golput bertujuan mendorong partisipasi masyarakat dalam memilih dan memberikan hak suara di Pemilihan Umum 2024 dengan cara yang menarik dan menyenangkan.
Usai memberikan suara, para pemilih cukup menunjukkan jari yang dicelup tinta sebagai tanda telah menggunakan hak pilih agar bisa mendapatkan potongan harga di tenant/gerai yang bergabung dalam program ini.
Berkaca dari data lima tahun ke belakang, angka golput pada Pemilu 2019 termasuk yang terendah dibandingkan pemilu tahun-tahun sebelumnya.
Badan Pusat Statistik mencatat, jumlah masyarakat yang golput pada 2019 sebanyak 34,75 juta atau sebanyak 18,02% dari total pemilih yang terdaftar. Ini merupakan kemajuan yang relatif besar dibanding Pemilu 2014, di mana jumlah golput mencapai angka 58,61 juta orang atau 30,22% dari total pemilih.
Meski demikian, setiap pemilu tentunya tidak terlepas dari kemungkinan calon pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya.
Survey Centre for Strategic and International (CSIS) pertengahan 2023 menunjukkan sebanyak 11,8% responden menyatakan memilih untuk golput pada Pemilu 2024.
Inilah sebabnya dalam momentum Pemilu tahun ini, APINDO, HIPPINDO serta APPBI kembali berkolaborasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih melalui program Klingking Fun, sebagai bentuk kontribusi nyata dunia usaha mengawal pesta demokrasi.
Shinta W. Kamdani selaku Ketua Umum APINDO mengungkapkan bahwa Klingking Fun bisa berdampak pada omzet pelaku ritel.
“Klingking Fun memberikan potongan harga 10-50% yang tentunya menarik bagi konsumen yang telah mencoblos. Kami estimasikan dapat meningkatkan omzet pelaku ritel hingga kira-kira 3 kali lipat secara rata-rata dengan kenaikan belanja konsumsi masyarakat di sektor ritel seperti makanan dan minuman, busana, gaya hidup dan hiburan. Kami juga tergerak untuk mengkampanyekan semangat anti golput lewat cara yang fun,” ucap Shinta melalui press release.
Senada dengan Shinta, Alphonzus Widjaja selaku Ketua APPBI juga berharap potongan harga tersebut dapat menjadi magnet bagi konsumen.
“Potongan harga yang ditawarkan dalam Klingking Fun diharapkan menjadi magnet bagi konsumen seiring dengan potensi peningkatan konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa serta animo masyarakat untuk datang ke pusat perbelanjaan. Pemilu serentak harus diwarnai kegembiraan dan menebar banyak manfaat bagi warga negara dan juga dunia usaha,” tambah Alphonzus Widjaja.
Ketua Panitia Klingking Fun 2024, Fetty Kwartati bahkan menyebutkan bahwa antusiasmen pelaku usaha retail justru terasa di Klingking Fun 2024.
Antusiasme dari para retailer, pusat belanja dan masyarakat jauh lebih terasa di Klingking Fun 2024 dibandingkan 2019, hal ini semakin memperkuat bahwa event Klingking Fun bisa menggairahkan sektor pertumbuhan ritel dalam negeri dan meningkatkan kesadaran untuk menggunakan hak pilih semakin tinggi, “ungkap Plt. Wakil Ketua Umum HIPPINDO yang juga Ketua Panitia Klingking Fun 2024, Fetty Kwartati.
Berdasarkan data APINDO, penyelenggaraan pemilu secara langsung berdampak pada peningkatan konsumsi melalui daya dorong dari sisi kegiatan politik.
Pemilihan presiden dan anggota legislatif yang diselenggarakan pada 14 Februari diperkirakan dapat memberikan sumbangan sekitar 0,15%-0,2% dari baseline pertumbuhan ekonomi.
Estimasi perputaran uang yang terjadi pada rangkaian pemilu 2024 diprediksi mencapai 179 Triliun, atau 0,85% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Hal Ini menimbulkan konsekuensi money multiplier effect, khususnya aspek konsumsi yang akan mengalami pertumbuhan kuat terhadap pertumbuhan ekonomi.