Kawula Muda, pelaku kejadian ini telah diamankan kepolisian dan dijatuhi hukuman mati.
Seorang anak driver ojol (N) tewas setelah makan sate sianida yang dikirim oleh Nani Aprilia Nurjaman.
Awalnya Nani berencana mengirim sate tersebut kepada mantan kekasihnya, Tomy karena sakit hati setelah batal menikah dengannya. Nani pun mengirim sate tersebut melalui seorang driver ojol bernama Bandiman dengan pesan “Hamid dari Pakualaman”.
Sayangnya rencana tersebut tidak berjalan sesuai rencana Nani, setelah Bandiman mengantar sate tersebut ke rumah Tomy, istri Tomy menolak kiriman tersebut lantaran merasa tidak tahu siapa pengirimnya. Istri Tomy pun akhirnya meminta Bandiman untuk membawa pulang sate tersebut.
Bandiman pun akhirnya memberikan sate tersebut ke keluarganya. Namun ketika anaknya (N) makan lontong beserta bumbu sate itu, N mengeluh pahit dan kepanasan. Ia pun jatuh pingsan saat berlari di dapur untuk minum. N sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong.
Direskrimun Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satria mengungkapkan Nani telah membeli KCN atau kalium sianida dari tiga bulan lalu di e-commerce atas saran R, pria yang dekat dengan Nani.
Nani mencampurkan KCN tersebut dalam bumbu sate yang dibelinya. R juga menganjurkan Nani untuk mengirim sate tersebut melalui ojek online tanpa aplikasi agar tidak menampilkan siapa pengirimnya.
Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudy Satria mengatakan pada saat kejadian Nani mengenakan jaket dan hijab padahal sehari-hari ia tidak mengenakan hijab. Setelah mengirimkan sate tersebut, Nani membuang jaket beserta hijab tersebut.
Nani adalah perempuan asal Desa Buniwangi, Kecamatan Palasan, Majalengka, Jawa Barat. Namun ketika ia lulus SMP, tepatnya berusia 15 tahun, ia merantau ke Bantul.
Ayah Nani (M) mengatakan bahwa Nani merupakan anak yang baik dan pendiam.
“Orangnya mah baik tapi memang pendiam. Di rumah aja kemarin diam saja, tidak cerita-cerita,” ujar M, dikutip dari Tribunjabar.
Seorang tetangga Nani bernama Eni Wulandari juga mengatakan bahwa sebelum kejadian ini, Nani beberapa kali membawa Tomy ke rumahnya. Nani juga memperkenalkan Tomy sebagai suaminya.
“Tahu saya ya suaminya. Nggak mesti ke sini (Tomy). Terakhir itu ke sini kapan udah tiga mingguan. Jarang ke sini. Di sini itu waktu ke sini ngundang orang kampong ngaji,” kata Eni.
Atas kejadian tersebut, Nani ditangkap oleh pihak kepolisian pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 WIB, tepatnya pada hari ulang tahunnya. Nani dijerat pasal pembunuhan berencana dan dijatuhi hukuman mati. Dir Reskrimum Polda DIY Kom